jpnn.com - PEKANBARU- Kasus penganiayaan oknum Polwan Brigadir IR bersama ibunya YUL terhadap warga Kota Pekanbaru, Riau, bernama Riri Aprilia Kartin (27) berakhir damai.
Proses hukum kasus dugaan penganiayaan yang ditangani oleh Ditreskrimum Polda Riau itu akhirnya dihentikan.
BACA JUGA: Wanita Korban Penganiayaan Oknum Polwan Brigadir IR Mengaku Diancam
Penghentian itu dilakukan setelah pihak korban Riri Aprilia berdamai dengan Brigadir IR dan ibunya YUL.
Menyusul kesepakatan damai tersebut, Riri mencabut laporannya di Ditreskrimum Polda Riau pada Senin (10/10).
BACA JUGA: Polda Riau Garap 6 Saksi Atas Kasus Penganiayaan Oleh Oknum Polwan
“Iya sudah ada perdamaian dan korban Riri mencabut laporannya. Jadi kami lakukan restorative justice,” kata Dirkrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan kepada JPNN.com, Kamis (13/10).
Mantan Kapolres Kampar itu mengatakan restorative justice disetujui karena syarat formil dan materiil terpenuhi.
BACA JUGA: Wanita Korban Penganiayaan Oknum Polwan Dipolisikan ke Polda Riau, Apa Kasusnya?
“Para tersangka dan korban hadir dan melakukan musyawarah lalu kemudian sepakat untuk berdamai. Alasannya berdamai apa itu hak pribadi mereka,” jelas Asep.
Setelah proses perdamaian dan laporan dicabut oleh Riri, kata Kombes Asep, maka kasus dianggap selesai, proses hukum dihentikan.
“Kasusnya diselesaikan di luar pengadilan. Di-RJ (restorative justice) demi hukum,” tutupnya.
Riri sebelumnya menyita perhatian publik setelah melaporkan oknum Polwan Brigadir IR dan ibunya, YUL terkait dugaan penganiayaan.
Dugaan penganiayaan terhadap Riri oleh Anggota BNNP Riau Brigadir IR dan ibunya, YUL, terjadi Rabu (21/9) malam.
Menurut Riri, dia sudah tiga tahun menjalin hubungan asmara dengan R.
Namun, keluarga sang pacar, Brigadir IR dan YUL tidak merestui mereka.
R merupakan adik oknum Polwan Brigadir IR yang bertugas di Ditnarkoba Polda Riau.
Akibat penganiayaan itu, Brigadir IR dan ibunya, YUL, sempat ditetapkan menjadi tersangka. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Rizki Ganda Marito