jpnn.com - JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyatakan prostitusi online saat ini menjamur di dunia maya. Namun, menurutnya tidak mudah mendeteksi praktik prostitusi tanpa bantuan laporan dari masyarakat.
"Aduan itu lebih cepat. Kalau bicara itu di medsos (media sosial, red) sudah puluhan juta. Tapi kalau Kemenkominfo hanya melototi itu saja, ya kami enggak kerja yang lain nanti," ujar Rudiantara di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (12/5).
BACA JUGA: Di Depan Penyidik KPK, Jero Curhat Masalah Kesehatan
Pemerintah dan masyarakat, ujarnya, harus bekerja sama untuk memberantas prostitusi online melalui sistem pengaduan. Apalagi, kata dia, prostitusi ini tidak hanya melalui media sosial tapi jaringan pribadi.
"Itu penyebarannya di medsos luar biasa besar. Mau dari mana, Facebook, Twitter, messaging system. Kalau messaging system itu bentuk komunikasi SMS, Whatsapp, BBM (Blackberry Messenger). Saya harus cek sampai sejauh mana dilaporkan," imbuhnya.
BACA JUGA: Teten dan Sukardi? Tim Tepat yang Datang Terlambat
Jika sudah ada pengaduan, Rudi memastikan tidak akan sulit bagi Kemenkominfo melakukan tindak lanjut. Salah satunya dengan memblokir situs prostitusi online.
Karenanya Rudi meminta masyarakat aktif untuk mengadukan situs-situs maupun nomor-nomor handphone yang terindikasi menjadi saluran transaksi prostitusi.
BACA JUGA: Kalah Praperadilan Lagi, Ini yang Akan Dilakukan KPK
"Sekarang sudah dibuat klasifikasi oleh Kominfo. Tinggal diklik aduan konten, misalnya situsnya apa. Itu masuk kategori mana untuk kami tindaklanjuti," tandas Rudi.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PN Jaksel Batalkan Penyidikan KPK atas Mantan Wako Makassar
Redaktur : Tim Redaksi