jpnn.com, SURABAYA - Jajaran Polrestabes Surabaya, Jawa Timur berhasil membongkar bisnis prostitusi terselubung. Tempat beroperasinya di kawasan eks lokalisasi Moronoseneng, Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Padahal, Pemerintah Kota Surabaya sudah menutup lokalisasi ini sejak Desember 2013 silam. Berkat kecerdikan sang muncikari, salah satu rumah lantas disulap menjati tempat transaksi dan eksekusi Pekerja Seks Komersil (PSK).
BACA JUGA: Sidak BBPOM, Temukan Kemasan Makanan Kaleng Rusak
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga mengatakan modus prostitusi yang dijalankan muncikari Sutikno memang tergolong rapi.
Sutikno mendesain rumahnya seperti rumah tidak terpakai. Bahkan, dia menempelkan keterangan di atas kertas putih yang ditempel di kaca depan rumah bahwa “Rumah Dijual.”
BACA JUGA: Tata Kabel Listrik Semrawut, Terbitkan Perda Utilitas
Namun ketika ada pelanggan atau lelaki hidung belang yang mencari layanan seks, mereka langsung mengajaknya masuk rumah lewat pintu samping yang dikamuflase dengan gerobak makanan siap saji.
“Selain itu, untuk menghindari kecurigaan, tamu yang datang juga tidak diperkenankan memarkir kendaraan di depan rumah. Melainkan ke tempat lain yang lokasinya tidak jauh dari rumah tersebut,” kata Shinto seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (17/5).
BACA JUGA: Tunjungan Jadi Pusat Wisata, Dilengkapi Cafe Sepanjang Jalan
Setelah memarkir kendaraan, maka tamu akan dipandu untuk masuk ke rumah lewat pintu samping.
Setelah itu, tamu diajak naik ke lantai dua dan dipersilakan memilih 12 PSK yang didisplay di atas sofa merah melingkar di ruang tamu.
Jika sudah berminat dengan salah satu atau lebih PSK, maka tamu akan menghubungi mucikari dan bernegosiasi terkait tarif. (yua/jay/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Toko Asnar Milik Pribumi Pertama yang Mampu Bersaing Era Kolonial Belanda
Redaktur : Tim Redaksi