jpnn.com - JAKARTA - Rencana PT Angkasa Pura II untuk meningkatkan kapasitas dan jaringan listrik Bandara Soekarno-Hatta diduga bermasalah. Proyek dengan pagu anggaran sebesar Rp 926 miliar itu diduga tidak melalui proses yang benar. Sebab, ada pertemuan antara tim independen panitia pelaksana lelang dengan salah satu peserta tender.
Dugaan kecurangan itu ditemukan Gerakan Anti Manipulasi Badan Usaha Milik Negara (GERAM BUMN). Andianto selaku koordinator menyebut pertemuan itu berpotensi menjadi persekongkolan. Muaranya, pemenangan salah satu peserta tender dan terjadi tindak pidana korupsi suap atau mark up nilai proyek.
BACA JUGA: Ketua KASN : Beberapa Kementerian Dikuasai Staf Khusus
’’Tender berpotensi mengabaikan peraturan prosedur, terutama Kerangka Acuan Kerja Proyek 2013,’’ ujarnya melalui siaran pers. Kalau dipaksakan, dikhawatirkan bisa membahayakan kenyamanan dan keselamatan alur lalu lintas penerbangan. Tuduhan tersebut tidak mengada-ada karena didukung oleh hasil audit BPKP Banten.
Andianto menambahkan, dugaan mark up makin terasa kalau proyek dijalankan tanpa memperhatikan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Dia berharap Dirut PT AP II bisa memberikan klarifikasi mengenai temuan itu. Berdasarkan pada kaidah hukum, dan perundangan yang berlaku.
BACA JUGA: Kaukus Penyelamat Minta KPK Awasi Kongres Demokrat
Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir menyebutkan proyek itu sangat penting bagi Bandara Soekarno Hatta. Jadi, sudah semestinya dilakukan tanpa meninggalkan masalah. Kalau ditemukan masalah, dia menyarankan untuk mengadu pada Komisi Pengawas Persaingann Usaha (KPPU) atau Kejaksaan.
“Kami tidak masuk ke masalah teknis pelaksanaan. Yang kami awasi kebijakannya,’’ katanya melalui pesan singkat. Dia menambahkan, kalau benar ada pelanggaran berarti telah memasuki ranah hukum. Pihaknya tidak bisa ikut campur.
BACA JUGA: KPU Bantah Usulkan Revisi UUU Pilkada dan Parpol
Dikonfirmasi, PR Manager AP II Achamd Syahir belum menjawab pertanyaan yang dilayangkan Jawa Pos. Meski teleponnya aktif, dia tidak mengangkat panggilan. Begitu juga dengan pesan pendek yang menanyakan kebenaran atas tuduhan itu, tidak diresponnya. (jon/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bidik Para Penikmat Uang dari Bekas Anak Buah Jero Wacik
Redaktur : Tim Redaksi