jpnn.com - Proyek Rumah Sakit Pendidikan Sam Ratulangi akan dilanjutkan dengan skema pembiayaan kerja sama pemerintah-badan usaha (swasta). RSP yang berlokasi di Manado, Sulawesi Utara ini diproyeksikan menjadi yang terbesar di kawasan Indonesia Timur.
"Proyek ini akan menjadi percontohan pembangunan infrastruktur PTN dengan skema KPBU," kata Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof Ellen Joan Kumaat, saat dihubungi, Rabu (13/9).
BACA JUGA: Kota Hujan pun Alami Kekeringan
Saat ini, skema pembiayaan tengah dibahas di kementerian keuangan dan Kementerian Ristek Dikti. "Informasinya sudah ditandatangan oleh Sekjen Kemenristek Dikti, tapi saya belum pegang suratnya akan saya lacak prosesnya sampai dimana," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Penganggaran dan Kerjasama Unsrat Sangkertadi DEA mengatakan, pembangunan RSP akan dimulai kembali pada 2018.
BACA JUGA: Bripda Willy Tertembak Saat Bersihkan Senjata
Saat bertandang ke Istana Februari lalu, pembangunan RSP mendapat 'restu' Presiden Joko Widodo.
Rencana melanjutkan pembangunan RSP dengan skema KPBU ini terungkap saat presiden meluncurkan 5 proyek di Istana Negara kepada beberapa menteri.
BACA JUGA: Adik Anggota DPRD Limapuluh Kota jadi Tersangka
Unsrat mendapatkan kesempataan satu proyek. “Presiden Jokowi melaunching 5 proyek KPBU tahun 2017 pada 17 Februari 2017 di Istana Negara. Salah satunya, proyek RS Pendidikan Unsrat,” tandas Sangkertadi.
Dikatakan Sangkertadi, skema pembiayaan ini sangat baik, karena skema penganggaran bangunan menggunakan DIPA Unsrat. Selanjutnya, pembangunan RS sudah menggunakan skema penggangaran swasta nasional.
“Sesuai rapat yang dijabarkan oleh Presiden, 2018 RS Pendidikan Unsrat sudah dibangun. Proses penyelesaian tahun 2019,” terangnya.
“Unsrat bisa dibilang tidak lagi kebingungan mencari anggaran pembangunan. Sebab, Unsrat siap mengoperasikan alias Unsrat siap jadi,” pungkas Sangkertadi. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersandung Kasus Korupsi, Mantan Kalapas Pasbar Ditahan
Redaktur & Reporter : Adil