PSB SMP Di Kediri Kisruh

Selasa, 29 Juni 2010 – 12:05 WIB
KEDIRI- Hari pertama pendaftaran siswa baru (PSB) SMP Negeri di Kota Kediri ricuhSemrawutnya proses penjaringan murid baru itu terjadi di SMPN 3

BACA JUGA: Denpasar Ogah Serahkan RSBI ke Pemprov

Tanda-tanda proses PSB kisruh terlihat sejak pagi
Pemicunya panitia kehabisan nomor antrean dan formulir pendaftaran

BACA JUGA: Kirim Siswa Berprestasi ke Olimpiade Internasional

Pasalnya sejak pukul 06.30 ratusan calon siswa baru dan wali murid sudah memadati salah satu sekolah favorit di Kota Kediri itu
Mereka langsung mengambil nomor antrean.

Sehingga nomor antrean yang disesuaikan dengan jumlah formulir sebanyak 400 lembar ludes

BACA JUGA: Sekolah Dihimbau Buka Pendaftaran Manual

Begitu loket pengambilan formulir dibuka pukul 08.00, ratusan orang yang telah mendapat nomor antrean segera mengantreMereka menunggu giliran dengan tertibSuasana mulai memanas ketika ratusan calon siswa baru dan wali murid yang baru datang meminta nomor antrean pengambilan formulirNamun mereka tidak bisa memperolehnya"Nomor antrean sudah habis," ujar salah satu panitia PSB dengan pengeras suara.

Petugas inipun lantas meminta agar calon siswa baru menungguApalagi waktu masih menunjukkan pukul 08.30Namun dalam pengumuman PSB, jam pelayanan hanya dibatasi hingga pukul 13.00Inilah yang menyebabkan peserta PSB waswasTidak segera mendapat pelayanan, ratusan orang tua wali murid yang sudah terlanjur datang ke SMPN 3 kecewaMereka menggerutu, bahkan ada sebagian yang mengumpat"Sudah jauh-jauh ke sini tetapi formulir habis," keluh Su, 35, warga Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri yang akan mendaftarkan anaknya ke SMPN 3.

Melihat banyaknya peminat, Kepala SMPN 3 Kwin Atmoko berinisiatif meminta tambahan formulir ke dinas pendidikan (disdik)Pihak sekolah akhirnya mendapatkan tambahan 250 lembar formulir.

Setelah formulir datang, ratusan calon siswa baru dan wali murid yang sudah menunggu di loket pendaftaran langsung menyerbuMereka saling berdesakan untuk mengambil formulirDengan mengacung-acungkan fotokopi surat keterangan hasil ujian akhir sekolah berstandar nasional (SKHUASBN), surat tanda tamat belajar (STTB), dan dokumen lain, mereka minta segera diberi formulir"Saya Pak..Saya Pak," teriak para calon wali murid itu.

Karena semua saling berebut mendapatkan formulir, panitia berusaha menenangkannyaMereka minta calon siswa baru dan orang tuanya mengambil nomor antrean terlebih dahulu.

Makanya saat nomor antrean dibagikan ratusan orang langsung berebutAkibatnya, puluhan ibu harus gigit jari karena kalah dalam rebutan nomor antreanDalam sekejap 250 formulir tambahan pun ludesMereka yang tidak kebagian nomor antrean pun emosiBahkan beberapa orang sampai menggebrak-gebrak meja"Ini bagaimana ! Kalau rebutan seperti ini kami ibu-ibu jelas kalah," teriak Mi, 45, warga Kecamatan Kota.

Mi mengaku kecewa dengan sistem PSB SMPN karena terkesan amburadulTerbukti, pendaftaran sudah dibuka tetapi formulir yang disediakan tidak mencukupi"Ini kan membuat masyarakat bingung dan resah," tukasnyaMeski pengambilan formulir gratis, Mi mengaku tidak nyamanKarena untuk mendapatkannya harus berdesak-desakan"Harusnya diatur yang rapi," keluhnya.

Saat panitia SMPN 3 minta lagi tambahan formulir 200 lembar ke disdik, Mi tak mau menungguDia memilih pulang"Lebih baik besok (hari ini) sajaDatang pagi pukul 06.00 agar dapat formulir," urainya.

Soal ini, Kwin Atmoko mengaku SMPN 3 hanya dijatah 400 formulirKarena itu, pihaknya minta tambahan"Kami tidak bisa apa-apaKarena formulir yang memberi adalah disdik," ungkapnya.

Kemarin dia minta penambahan formulir hingga dua kaliSehingga, total formulir yang diambil SMPN 3 mencapai 850 formulir"Kami harap orang tua wali murid dan calon siswa baru mau bersabar," tuturnya.

Kwin mengaku tidak habis pikir dengan sikap disdik yang hanya menjatah formulir 400 lembar di hari pertamaSebab animo masuk SMPN 3 sangat besar"Harusnya kami diberi seribu formulir langsungSehingga tidak sampai kekurangan seperti ini," katanya.

Selain itu, pelatih pelari gawang Edy Jakaria ini, mengatakan masyarakat kurang sabar dan ingin buru-buru mendaftarMereka tidak mau antre untuk mendapatkan formulirAkibatnya berdesak-desakan dan berebut"Padahal pendaftaran PSB SMPN dibuka hingga 30 Juni nanti," terangnya.(tyo/aj/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selisih Usia Siswa, Sekolah Harus Fleksibel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler