jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Isyana Bagoes Oka mengatakan perlu dibentuk daerah pemilihan untuk mengakomodasi aspirasi pemilih yang ada di luar negeri. Alasannya, tak boleh ada pengabaian suara rakyat meskipun tidak berdomisili di dalam negeri saat pesta demokrasi digelar.
Pernyataan ini disampaikan Isyana menyikapi jumlah diaspora yang tinggal di luar negeri yang terus bertambah. Berdasar data Kementerian Luar Negeri, jumlah Warga Negara Indonesia WNI, yang berdomisili di luar negeri hampir 4,7 juta orang.
BACA JUGA: Bawaslu Apresiasi Langkah KPU
Ironisnya, dengan jumlah hampir setengah penduduk Jakarta, hak politik mereka tidak terakomodasi. Suara mereka disubordinasi di bawah daerah pemilihan DKI Jakarta 2.
“Keterwakilan warga kita di luar negeri tidak jelas. Padahal diaspora adalah aset penting Indonesia. Mereka adalah mahasiswa dan profesional dengan kualitas terbaik, serta para TKI, pahlawan devisa yang memberi kontribusi sangat besar bagi negara,” kata Ketua DPP PSI Bidang Luar Negeri, Isyana dalam keterangan persnya, Minggu (3/7).
BACA JUGA: Ajak Partai Pendukung Pemerintah Solid soal Presidential Threshold
Isyana menjelaskan, untuk mengakomodasi pemilih di luar negeri, Panitia Khusus RUU Pemilu DPR perlu membentuk dapil khusus luar negeri.
“Ikatan mereka dengan Indonesia harus tetap dipelihara, dan aspirasi mereka harus didengar. Caranya adalah dengan memberi mereka kursi khusus di parlemen,” tambah Isyana.
BACA JUGA: Fraksi Pendukung Jokowi Mestinya Setujui Usul Pemerintah di RUU Pemilu
Sebelumnya, awal Juni lalu, Diaspora Indonesia telah beraudiensi dengan Pansus RUU Pemilu DPR. Mereka meminta parlemen membentuk dapil luar negeri, dan memasukkan usulan ini ke dalam pembahasan terkait penambahan 15 kursi parlemen. Partai Solidaritas Indonesia mendesak agar dapil luar negeri diberi minimal 3 kursi, sama dengan alokasi untuk provinsi baru hasil pemekaran.
Menurut Isyana, jutaan WNI di luar negeri mempunyai persoalan yang berbeda dengan yang tinggal di Jakarta.
“Jangan sampai diaspora kita jadi apatis terhadap politik tanah air, dan lama-lama ikatan emosional mereka dengan Indonesia hilang,” pungkas Isyana. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon, Spirit Politik Ahok sudah Menghinggapi Anak-Anak Muda
Redaktur : Tim Redaksi