jpnn.com, MEDAN - Partai Solidaritas Indonesia alias PSI akan berjuang sekeras tenaga demi kesetaraan seluruh elemen bangsa. Partai anyar itu bahkan berniat mengubur istilah mayoritas - minoritas serta pribumi - nonpribumi.
“Semua setara. Agar tidak akan ada lagi penutupan paksa rumah ibadah di negeri ini!” kata Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam pidato politik berjudul “Beda Kami – PSI – dengan Partai Lain” di Medan, Sumatera Utara, Senin (11/3) malam.
BACA JUGA: Ketua PDIP Ungkapkan Kekagumannya kepada PSI
Dikatakannya, Indonesia memang sudah menjamin hak beragama dan beribadah menurut keyakinan masing-masing. Bahkan jaminan itu tertuang dalam konstitusi. Namun, pelanggaran kebebasan beragama masih juga terjadi.
Karena itu, dalam sisa waktu yang kurang lebih sebulan lagi menuju Pemilu 2019, PSI akan terus berupaya menyadarkan masyarakat pentingnya kebebasan beragama. Sayangnya, tambah dia, tak ada partai lain yang sejalan dengan PSI dalam perjuangan ini.
BACA JUGA: PSI Tantang Debat dengan Parpol Lama
“Hanya PSI yang akan setia berjuang dengan rakyat demi kebebasan beragama dan beribadah. Agar tidak akan ada lagi penutupan paksa rumah ibadah di negeri ini! Saya percaya, itu semua adalah landasan kuat menuju Indonesia yang maju,” ujar Grace. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Grace Natalie: PSI Adalah Pengganggu Tidur Partai Politik Lama
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSI Sentil Golkar dan PDIP soal Komitmen Menjaga Toleransi
Redaktur & Reporter : Adil