PSI: Pernyataan Disdik DKI Mengonfirmasi Pengurangan Anggaran Rehab Sekolah

Kamis, 14 November 2019 – 18:19 WIB
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Lewat pernyataan tertulis kepada media, Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta membantah adanya pemangkasan usulan anggaran rehabilitasi sekolah. Namun, menurut Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad, keterangan anak buah Gubernur Anies Baswedan itu justru membuktikan adanya pengurangan.

“Dinas Pendidikan justru menyatakan bahwa betul anggaran rehabilitasi gedung sekolah dipotong sebesar Rp 455,4 miliar. Data tersebut sama persis dengan yang kami sampaikan sebelumnya,” kata Idris melalui keterangan tertulis, Kamis (14/10).

BACA JUGA: Bantah Pangkas Anggaran Rehab Sekolah, Pemprov DKI: Gubernur Anies Prioritaskan Pendidikan

Dalam keterangan Dinas Pendidikan mengaku pada awalnya mengusulkan anggaran untuk rehabilitasi 105 sekolah. Namun, belakangan hanya 86 yang mendapat rekomendasi untuk direhab.

Namun, lanjut Idris, data Dinas Pendidikan ini berbeda dengan dokumen KUA PPAS yang diberikan ke DPRD. Dalam dokumen tersebut tertera target rehabilitasi sekolah untuk tahun 2020 adalah sebanyak 191 lokasi.

BACA JUGA: Anggota Fraksi PDIP Persoalkan Spesifikasi Rehab Sekolah Jakarta

“Di dokumen rancangan KUA PPAS Buku Lampiran III, eksekutif mengajukan 191 lokasi senilai Rp 2,57 triliun, bukan 105 lokasi. Kami minta data dari Dinas Pendidikan diperbaiki agar tidak mengeluarkan data yang berbeda-beda setiap rapat dan setiap dokumen,” jelas Idris.

Terkait dengan kajian Dinas Cipta Karya yang diklaim baru saja keluar dan dijadikan dasar untuk merevisi usulan anggaran rehabilitasi,

BACA JUGA: DPRD: Rehab Sekolah Tidak Boleh Mangkrak

Idris juga mempertanyakan adanya kajian Dinas Cipta Karya yang dijadikan dasar merevisi usulan anggaran. Menurutnya, langkah Pemprov DKI tersebut sangat janggal.

"Seharusnya, kajian rehabilitasi gedung sekolah dilakukan sebelum anggaran diinput. Dengan demikian, kita bisa mendapatkan perencanaan anggaran yang akurat," ucap Idris.

Idris mengungkapkan keprihatinannya dengan kualitas sarana dan prasarana sekolah di Jakarta. PSI menyayangkan saat ada pemangkasan APBD karena defisit, banyak kegiatan rehabilitasi gedung sekolah dipotong.

Faktanya, tambah anak buah Grace Natalie itu, data Dinas Pendidikan pada 2016 menyebutkan ada 823 gedung sekolah yang perlu diperbaiki. “Artinya, masih ada ratusan gedung lain yang butuh rehabilitasi. Jika memang ada beberapa lokasi yang baru-baru ini dikoreksi, Dinas Pendidikan bisa mengusulkan lokasi lainnya untuk dilakukan rehab tahun 2020, bukan malah mengurangi anggaran rehab,” tambah Idris.

PSI khawatir akan banyak lagi pemangkasan anggaran di kegiatan-kegiatan yang seharusnya diprioritaskan. "PSI menyayangkan di tengah defisit tersebut justru program yang kajiannya masih belum jelas dan diragukan dapat memberikan dampak riil dan positif seperti Formula E malah diprioritaskan," pungkas Idris. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler