jpnn.com - BANJARBARU - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Banjarbaru sedang memvalidasi data PSK di eks Lokalisasi Pembatuan.
Data itu merupakan syarat untuk pencairan uang bantuan dari Kementerian Sosial.
BACA JUGA: Ingat! Terlambat Sehari, Wajib Bikin SIM Baru
"Pendataan sejak Sabtu-Minggu tadi, yang terdata sudah 308 PSK," kata Kepala Dinsosnaker Banjarbaru, Hilman, Senin (7/11).
Artinya, masih ada lebih dari seratus PSK yang belum memvalidasi data diri. Dari data terakhir Dinsos, di Pembatuan masih ada 432 PSK.
BACA JUGA: Keterlaluan! Siswa SMP Ubah Logo OSIS Jadi ISIS
Kemensos membantu sebesar Rp 5.050.000. Uang itu diberikan agar PSK bisa berhenti dari bisnis lendir.
Uang tersebut diharapkan bisa sebagai modal untuk mencari pekerjaan yang lebih layak.
BACA JUGA: Pamit Berangkat Mengaji, Sudah Sepekan Tak Kembali
Perinciannya, Rp 20 ribu per hari untuk biaya hidup selama tiga bulan.
Sedangkan Rp 250 ribu untuk ongkos transportasi.
Sementara itu, Rp 3 juta untuk modal awal usaha.
Usai validasi, data dikirimkan ke Kemensos. Usai diverifikasi, dana baru ditransfer.
Masalahnya, tak ada pengawasan atau evaluasi untuk penggunaan dana tersebut. Jika benar dipakai untuk modal usaha tentu tidak ada masalah.
Tapi, jika dihabiskan untuk berfoya-foya sekali, tak bakal ada sanksi.
"Saya cuma bisa berharap dana itu benar-benar dipakai untuk modal awal. Agar mereka bisa mandiri dan lepas dari kehidupan yang lama," tukas Hilman.
Dia menambahkan, memang tak ada mekanisme pengawasan untuk dana tersebut.
"Begini ya, itu kan murni dana hibah. Jadi tidak ada pengawasan," tandasnya. (fud/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memalukan! 10 Bulan Bolos, Politikus PDIP Dipecat dari DPRD
Redaktur : Tim Redaksi