jpnn.com - SURABAYA – Jumlah Mucikari dan pekerja seks komersial (PSK) yang mengambil dana kompensasi bertambah tiap hari. Meski begitu, hingga Senin (23/6) jumlah PSK dan mucikari yang mengambil belum tembus 25 persen. Padahal, saat ini telah memasuki hari kelima. Ada dugaan, mucikari dan PSK itu diintimidasi.
Kemarin ada 45 PSK yang berbondong-bondong datang ke Koramil Sawahan untuk mengambil dana stimulan. Sehingga jumlah total PSK yang telah menyepakati penutupan tersebut 319 orang. Jumlah itu hanya 22 persen dari total keseluruhan PSK yang terdata sebanyak 1.449.
BACA JUGA: Bus Terguling, Enam Pemain Bola Terluka
Sedangkan mucikari yang telah mengambil dana stimulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) hanya bertambah delapan orang kemarin. Dengan tambahan itu, total sudah ada 63 mucikari yang insaf dan tak akan berbisnis prostitusi lagi.
Tapi, jumlah tersebut hanya 20 persen dari total mucikari Dolly-Jarak yang terdata sebanyak 311 orang.
BACA JUGA: Selidiki Dugaan Polisi Aniaya Istri hingga Tewas
Masih banyak sebenarnya yang ingin segera mengambil dana kompensasi itu. Tapi, banyak PSK dan mucikari yang diancam orang-orang yang menolak penutupan lokalisasi Dolly-Jarak tersebut. (mas)
”Ada yang mengaku terintimidasi kalau mengambil dana,” ungkap Sekretaris Kelurahan Putat Jaya Wahyu Iswara yang ditemui seusai hearing dengan Komisi B DPRD Surabaya kemarin. (jun/laz/c9/end)
BACA JUGA: Polisi Belum Tetapkan Tersangka Pengrusakan Patok Perbatasan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manipulasi Absensi, Dua PNS Dipindahkan
Redaktur : Tim Redaksi