Menurut Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa Mukhayat, kondisi PT Industri Sandang Nusantara berdarah akibat penurunan ekspor
BACA JUGA: Rasio Kredit Macet PKBL untuk UMKM Susut
BUMN sandang itu sudah tidak berproduksi dan hanya menghabiskan stokBACA JUGA: Tarif Fiskal Udara Diusulkan Jadi Rp 3 Juta, Bawa NPWP Bebas
''Saat ini memang belum terjadi PHKDia mengakui, kondisi Industri Sandang Nusantara tidak efisien
BACA JUGA: Investor Profit Taking Saat Pembukaan IHSG
Perusahaan itu mempekerjakan 4.400 karyawan, padahal idealnya hanya 3 ribu karyawanIndustri Sandang Nusantara juga bergantung impor kapas dari Tiongkok dan Mesir''BUMN memang punya visis menyerap tenaga kerjaTetapi, suatu saat BUMN harus melakukan aksi korporasi, termasuk memangkas jumlah karyawannya,'' tuturnyaDia menuturkan, saat ini perusahaan tekstil swasta merumahkan sekitar 10 ribu karyawanItu terjadi akibat dampak krisisHal itu juga diperparah dengan turunnya daya beli dan ketatnya likuiditas perbankan di dalam negeri.
Selain itu, lanjut dia, BUMN farmasi juga terpukul penguatan nilai tukar dolar AS atas rupiahPasalnya, hampir 100 persen bahan baku masih diimporDia menyebut sebenarnya bahan baku tersedia di dalam negeri, tapi belum ada penelitian dan pengembangan yang kuat''Saat nilai tukar dolar melonjak, produsen tidak bisa menaikkan harga jual karena harga obat ditentukan pemerintah." (ina/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penawaran Tender BII Oleh Maybank Tuntas
Redaktur : Tim Redaksi