PT LIB Tunda Pertandingan, PSBL Langsa Rugi Rp66 Juta

Rabu, 12 Juli 2017 – 01:33 WIB
Ilustrasi sepak bola. Foto: AFP

jpnn.com, ACEH - Laga yang mempertemukan Persih Tembilahan melawan PSBL Langsa di Stadion Beringin Tembilahan, batal di gelar pada 9 Juli 2017 lalu.

Imbasnya, manajemen PSBL Langsa dirugikan Rp66 juta.

BACA JUGA: Gagal Beri Kemenangan di Laga Selanjutnya, Jaino Bakal Didepak Manajemen

Kemarin, manajemen PSBL Langsa melayangkan surat protes kepada PT. Liga Indonesia Baru dan PSSI di Jakarta, Selasa (11/7). Dalam surat keberatan dengan nomor 52/PSBL-LGS/VII/2017, tertanggal 11 Juli 2017 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PSBL Langsa Said Mahdum Majid dan Sekretaris Umum Hasan Basri.

PSBL Langsa meminta kepada PT. Liga Indonesia Baru selaku pelaksana Liga 2 Indonesia dan PSSI untuk segera menetapkan secara resmi status pertandingan antara Persih Tembilahan dengan PSBL Langsa yang batal dilaksanakan pada 9 Juli 2017 lalu di Stadion Beringin Tembilahan.

BACA JUGA: Ditahan Imbang Persiraja, Kepri Jaya Gagal Petik Poin Penuh

Hal itu perlu dilakukan agar masyarakat dan fans sepak bola PSBL Langsa dapat mengetahui hasil yang valid untuk menimbulkan dampak positif bagi pelaksanaan kompetisi.

"Terkait batalnya laga antara tuan rumah Persih Tembilahan dengan tim kita PSBL Langsa pada Sabtu lalu, karena ketidakhadiran tim tuan rumah serta panitia tidak melaksanakan kegiatan pertandingan sesuai regulasi dalam Liga 2 Indonesia, maka kita menuntut PT. LIB untuk bersikap tegas sesuai dengan regulasi Liga 2 Indonesia," kata Sekretaris Umum PSBL Langsa, Hasan Basri kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) di Langsa kemarin.

BACA JUGA: Persiraja Putuskan Tetap Latihan saat Ramadan

Selain menuntut penetapan kejelasan status pertandingan, dalam surat protes itu PSBL Langsa juga meminta kepada PT. LIB, sesuai regulasi Liga 2 Indonesia pasal 13 tentang pengunduran diri peserta pada masa kompetisi berjalan, untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan akibat batalnya laga kepada PSBL Langsa, sebesar Rp66 juta, hal itu berdasarkan penghitungan manajemen PSBL Langsa.

"Ini adalah preseden buruk dalam Liga 2 Indonesia tahun 2017, dan kita sangat kecewa dengan sikap tuan rumah Persih Tembilahan yang tidak hadir ke lapangan untuk menjamu PSBL pada laga ke 23 ini.”

“Bahkan ironinya lagi, panitia pelaksana pertandingan tidak melaksanakan segala kegiatan pertandingan, dan kita menilai ini telah mencederai sportifitas liga," tegas Hasan.

Hasan juga menjelaskan, bahwa sejalan dengan regulasi Liga 2 Indonesia pasal 13 yang mengatur tentang pengunduran diri peserta dalam masa kompetisi berjalan, dimana selain harus mengganti kerugian klub lain, klub juga harus mengembalikan seluruh dana subsidi yang diterima serta akan dilaporkan ke komisi disiplin (komdis) PSSI untuk mendapat hukuman tambahan.

Lanjutnya, mengenai hasil pertandingan yang hanya dihadiri oleh PSBL Langsa, tentunya menunggu keputusan resmi PT. LIB. Namun jika Persih masih tetap menjadi peserta Liga 2 Indonesia, maka PSBL akan mendapat nilai tiga atas kemenangan WO tersebut.

Tapi jika Persih benar mengundurkan diri dan tidak lagi memenuhi jadwal kompetisi, maka seluruh nilai semua klub dari hasil pertandingan dengan Persih akan dihapus, dan PSBL Langsa tidak akan mendapat poin dari pertandingan WO kemarin.

"Tim lain juga akan rugi, seperti Persiraja Banda Aceh yang sudah menjamu Persih di Banda Aceh beberapa waktu lalu, juga akan kehilangan tiga poin," sebut Hasan seraya meminta agar PSSI tanggap dengan situasi ini karena dapat membahayakan pembinaan sepak Indonesia, bila klub peserta liga lari atau mundur tengah jalan dapat merusak klasemen liga. (dai/rif)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beras Buatan Berbahan Kulit Pisang, Lebih Murah, Bernutrisi Tinggi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler