PT Masmindo Masih Terus Lakukan Pengkajian Kandungan Emas di Rante Balla

Rabu, 19 Mei 2021 – 21:10 WIB
Area konsesi PT. Masmindo Dwi Area di wilayah Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Foto: Dok. Masmindo

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan tambang emas, PT Masmindo Dwi Area, masih terus melakukan pengkajian terhadap kandungan sumber daya di wilayah Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Manager Government Relation PT Masmindo Dwi Area, Wahyu DP, mengatakan dari sekitar belasan ribu hektare yang sudah dilakukan pengkajian, baru sekitar 2.500 hektare yang diketahui berpotensi mengandung emas.

BACA JUGA: Terjebak 48 Jam Dalam Tambang, Tiga Penambang Emas Liar Ditemukan Meninggal

Dia juga mengatakan, pihaknya belum melakukan pembebasan lahan di wilayah pengkajian tersebut.

"Kalau pun sekarang kami belum membebaskan lahan, tidak berarti kami menguasai, kami tetap membolehkan mereka (warga) masuk. Mereka leluasa keluar masuk berkebun, karena kami belum ada aktivitas sama sekali. Kami juga masih terus lakukan kajian dengan Pemkab setempat,” ujar Wahyu DP dalam keterangan pers diterima Rabu (19/5).

BACA JUGA: Jenazah Korban Longsor Tambang Emas Solsel Dipulangkan ke Jawa

PT. Masmindo Dwi Area sudah puluhan tahun beroperasi di wilayah Luwu. Di kontrak karya yang sudah diamendemen tahun 2018 lalu, diputuskan perusahaan tersebut berhak atas konsesi lahan seluas 14 ribu hektar. Wahyu DP mengatakan pihaknya berharap bisa segera melakukan pembebasan lahan.

"Dan soal pembebasan lahan, sampai sekarang, memang belum dilakukan karena masih dalam tahap review. Kalau sudah selesai, paling tidak tahun ini kami masuk pada tahapan proses pembebasan lahan," ujar Wahyu.

BACA JUGA: Menteri Bahlil Sampaikan Kabar Baik soal Nasib Investasi Maritim Mangkrak

Oleh karena itu, PT. Masmindo Dwi Area belum juga melakukan penambangan di Rante Balla, karena pada 27 April lalu masyarakat Rante Balla menyambangi Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, untuk mengadu.

Masyarakat mempertanyakan manfaat kehadiran perusahaan tambang tersebut yang baru berusia 23 tahun terhitung sejak berdiri tahun 1998 di Rante Balla. Masyarakat juga mempertanyakan kompensasi atas pembebasan lahan oleh PT Masmindo Dwi Area.

PT Masmindo Dwi Area merupakan anak perusahaan asal Australia, di bawah naungan perusahaan induk bernama Nusantara Resources Limited (Nusantara). Nusantara hingga saat ini tercatat di Bursa perdagangan Australia dengan kode NUS.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler