jpnn.com - BATAM - PT Sanyo Energy yang berlokasi di Batamindo Industrial Park, Mukakuning, Batam, Kepri, dipastikan menutup total perusahaannya pada Desember mendatang.
Meski begitu, perusahaan asal Jepang itu belum menyampaikan surat resmi ke BP Batam.
BACA JUGA: 800 Perusahaan Berpartisipasi di Indo Defence Expo 2016
"Sekarang masih beroperasi. Masih ada karyawannya yang bekerja," kata Kepala Sub-Direktorat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) BP Batam, Adi Sugiharto, seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini.
Adi mengatakan, rencana penutupan perusahaan itu sudah diawali dengan pengurangan karyawan dalam beberapa tahap.
BACA JUGA: Kredit Bermasalah Bank Permata Bikin Pendapatan Astra Turun
Hingga saat ini sudah ada 574 karyawan PT Sanyo Energy Batam yang tidak diperpanjang kontraknya.
Selain itu, sebanyak 30 karyawan yang berstatus karyawan tetap dirumahkan dan tetap menerima gaji. Sementara sebanyak 80 karyawan masih bekerja seperti biasa.
BACA JUGA: Potensi Investasi Pemanfaatan Limbah Sawit Meningkat
"Mereka sudah menyelesaikan hak-hak karyawan. Seperti, membayarkan pesangon untuk 574 karyawan kontraknya," ujarnya.
Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami, mengatakan penutupan PT Sanyo Energy Batam ini tidak ada kaitannya dengan kenaikan tarif Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) di BP Batam.
Melainkan murni karena alasan tidak adanya lagi order atau pesanan produk.
Dia menjelaskan, PT Sanyo Energy Batam beroperasi sejak tahun 1992 di Batam.
Ia perusahaan gabungan dari PT Sanyo Electric Hongkong, PT Sanyo Energy Singapura, dan PT Panasonic Asia Pasific Singapura.
Unit bisnisnya itu memproduksi cell dan baterai.
BKPM BP Batam mencatat, nilai investasi perusahaan itu mencapai 87 juta dolar AS hingga tahun 2009 lalu.
Namun, produksi menurun sejak tahun 2010. Kondisi itu tak berubah hingga tahun 2016. (ceu/cr13/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspor Perhiasan Moncer, Dubai Jadi Pintu Masuk
Redaktur : Tim Redaksi