jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membeberkan data kesiapan infrastruktur satuan pendidikan menjelang pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan digelar 100 persen pada semester genap tahun ajaran 2021/2022.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengungkapkan pihaknya telah mengawasi PTM terbatas yang digelar sejak Agustus 2021.
BACA JUGA: Sekolah & Kampus Bisa PTM 100 Persen, Perhatikan 5 Ketentuan Ini
Adapun wilayah yang diawasi KPAI ialah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat.
"Hasil pengawasan menunjukkan tingkat kesiapan yang tinggi berada di sekolah-sekolah perkotaan," kata Retno dalam keterangannya, Minggu (2/1).
BACA JUGA: Sekolah di Tahuna Sukses Melaksanakan PTM 100 Persen, 5 Jam Belajar, Aman Tanpa Kasus
Berdasarkan indikator yang ditetapkan KPAI, sekitar 15,28 persen dari total sekolah yang diamati memiliki kesiapan infrastruktur sangat baik.
Artinya, ada 11 sekolah yang masuk kategori sangat baik yang terdiri dari 2 sekolah dari jenjang pendidikan SMA, 1 SMK, dan 5 SD.
BACA JUGA: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Dimulai, Semoga PTM Bisa 75 Persen
Kemudian, sekolah yang masuk kategori baik terdiri dari 10 sekolah di jenjang SMA, 10 SMK, 7 SMP, dan 5 SD.
Jika ditotal secara keseluruhan, maka kesiapan infrastruktur untuk kategori baik dari total sekolah yang diawasi adalah 44,44 persen.
Untuk sekolah yang berada di kategori cukup, ada 5 sekolah dari jenjang SMA, 6 SMP, dan 3 SD.
Hal tersebut berarti kesiapan infrastruktur untuk kategori cukup dari total sekolah yang diawasi adalah 19,44 persen.
Lalu, sekolah yang infrastrukturnya kurang siap terdiri dari 5 sekolah pada jenjang SMA, 2 dari SMP, dan 3 SD.
Jadi, 9,72 persen dari total sekolah yang diamati masuk kategori kurang siap.
"Dari data tersebut, maka sekolah yang sudah menyelenggarakan PTM terbatas dengan kesiapan pada kategori cukup, baik, dan sangat baik mencapai 79,17 persen," papar Retno.
Dengan begitu, lanjut Retno, 20,83 persen sekolah yang belum siap ternyata tetap menggelar PTM. (mcr9/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Dea Hardianingsih