PTM Berkelompok, Guru di Poigar Bakal Mendapat Insentif Tambahan

Jumat, 23 Juli 2021 – 12:38 WIB
Kepala SMP Negeri 3 Poigar, Sem Wokas saat mengawasi PTM semester genap pada Januari sampai Juni 2021. Foto dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, BOLAANG MONGONDOW - Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri 3 Poigar, Kabupaten Bolaang Mongondow dilakukan dengan sistem berkelompok.

Menurut Kepala SMP Negeri 3 Poigar, Sem Wokas, sistem tersebut diambil agar siswa bisa melakukan PTM dengan gurunya meskipun hanya 40 menit.

BACA JUGA: PTM di Poigar Pakai Sistem Berkelompok, Guru Lebih Inovatif

"Jadi, setiap siswa masih bisa bertemu dengan teman-temannya meskipun hanya tiga sampai lima orang. Bisa diajari gurunya juga setiap hari," kata Sem Wokas kepada JPNN.com, Jumat (23/7).

Dijelaskan, meski hanya 40 menit, kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif karena yang dibahas adalah materi-materi sulit.

BACA JUGA: Arief Poyuono Curiga Jokowi Tidak Baca, Desak Erick Thohir Mundur Saja

Siswa pun sudah paham, sehingga ketika bertemu gurunya waktu belajarnya digunakan semaksimal mungkin.

Selama proses PTM berkelompok ini, lanjut Sem Wokas, semua berjalan lancar. Hanya saja ada kendalanya di guru karena waktu mengajar guru jadi panjang.

BACA JUGA: Ssst, Kejaksaan Menghentikan Penyelidikan Korupsi Proyek Ini, Alasannya...

Sebab, dalam sehari mereka harus mengelilingi enam sampai tujuh kelompok siswa dengan lokasi berbeda-beda. Sangat berbeda bila PTM dilakukan di sekolah di mana seluruh siswa bisa bertemu satu tempat (sekolah).

"Setiap guru bisa mengajar dari pagi sampai sore. Biasanya kan siang sudah selesai kalau PTM di sekolah," terangnya.

Melihat tingkat kesulitannya, Sem berencana memberikan insentif sebagai pengganti biaya transportasi untuk para guru.

Dia berharap dengan insentif tersebut, para guru makin bersemangat lagi mengunjungi para muridnya yang berkelompok di rumah.

"Mudah-mudahan PTM di sekolah bisa segera dilakukan. Apalagi sekolah kami berada di wilayah zona hijau," tandasnya.

SMP Negeri 3 Poigar sukses menjalankan PTM terbatas pada Januari sampai Juni 2021. Sedangkan pada Maret sampai Desember 2020, lanjut Sem, diterapkan PTM berkelompok.

"Jadi PTM berkelompok tahun ajaran baru ini sudah kami lakukan tahun lalu sehingga siswa dan guru lebih siap," terangnya.

Dia berharap, PTM di sekolah bisa dilakukan kembali, karena seluruh orang tua sudah memberikan dukungan untuk PTM di sekolah. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler