Janji tersebut menimbulkan sikap optimistis, lantaran pada tahun 2010 telah dilaksanakan penanggulangan banjir dan genangan air berupa pembuatan crossing, normalisasi saluran penghubung (Phb), serta membangun rumah pompa di kedua ruas jalan tersebut
BACA JUGA: Pemda DKI Prioritaskan Tangani Kemacetan
Kasudin PU Tata Air Jakarta Pusat, Agus Priyono menegaskan, selama ini terdapat 111 titik daerah rawan genanganBACA JUGA: Flyover Antasari-Blok M Tetap Hijau
Namun titik genangan yang paling parah di tiga kawasan tersebut"Jalan Pangeran Jayakarta hampir seluruhnya digenangi air yang meluap dari saluran akibat rob
BACA JUGA: Jembatan Kalibata Segera Beroperasi
Sedangkan di Jalan Sabang-Wahid Hasyim jika hujan deras terjadi genangan hingga setinggi dada orang dewasaSekarang telah ditanggulangiNamun hasilnya belum teruji karena hingga kini belum terjadi hujan deras sebagaimana pada tahun-tahun lalu," ujar Agus.Untuk mengatasi genangan di Jalan Pangeran Jayakarta juga dibangun rumah pompa di Jalan Pangeran Jayakarta dengan pompa sebanyak 3 unit berkekuatan masing-masing 0,5 m kubik perdetikJuga di Jalan Mangga Besar XIII sebanyak 3 pompa berkekuatan 0,8 m kubik perdetik dan 0,130 m kubik atau 130 liter perdetik.
Agus mengungkapkan, kedua rumah pompa di Jalan Pangeran Jayakarta dibantu dengan penambahan pompa di Jalan Rajawali SelatanBahkan pompanya menggunakan jenis yang dapat meloloskan sampahSehingga daya sedot pompa tak mengalami gangguan ketika didalamnya terhisap sampahRencananya, pada 2012 akan membangun pompa di muara Sungai Ciliwung Pantai Marina.
Sementara itu, untuk menanggulangi genangan yang kerap terjadi di Jalan Sabang-Wahid Hasyim ketika turun hujan deras telah dibangun crossing (Gorong-gorong) di bawah Jalan MH Thamrin sedalam 2 meter dan lebar 4 meterCrossing itu menghubungan saluran di Jalan Wahid Hasyim ke samping Gedung SuryaSelanjutnya, dipompa ke Sungai CidengSelama ini telah ada dua crossing namun diameternya kecil sehingga tak menampung debit air.
Terkait dengan genangan yang kerap terjadi di Jalan Letjen Soeprapto, Agus Priyono menambahkan, masih perlu pembenahanNamun keberadaan Banjir Kanal Timur (BKT) sangat berpengaruh untuk menarik air dari Sungai SunterSedangkan genangan air akibat dampak keberadaan tiang pancang bangunan halte busway di atas saluran, diatasi dengan membuat sodetan"Memang sejumlah ruas jalan di Jakarta Pusat belakangan terjadi genangan lantaran salurannya tertahan tiang halte busway, tapi telah diatasi dengan membuat sodetan," tukasnya(rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Gratis di Bekasi Bakal Dihapus
Redaktur : Tim Redaksi