jpnn.com, MADINAH - Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Madinah.
Kedatangan Puan ke Museum Shirah Nabawiyah tersebut merupakan undangan dari Liga Muslim Dunia.
BACA JUGA: Puan Maharani: Tak Ada Pencapain Tanpa Kerja Keras
Puan mengawali kunjungannya ke Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah, Senin (30/5/2022), dengan melaksanakan salat Ashar berjemaah di Masjid Nabawi.
Ketua DPPP PDI Perjuangan ini mendatangi Museum yang terletak di Kompleks Masjid Nabawi dan disambut hangat oleh Direktur Utama Pameran dan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany dan Ketua Yayasan Wakaf Assallam, Syaikh Dr. Nashir Az-Zahroni.
BACA JUGA: Pengamat Nilai Puan Maharani Pemimpin Berkualitas
Cucu Bung Karno itu lalu diajak berkeliling menyaksikan seluruh venue dan koleksi museum Nabi.
Kisah hidup Nabi Muhammad bisa dinikmati dan dipelajari di Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW yang baru dibuka pada 2021 itu.
BACA JUGA: Antonio, Putra Asli Timor Timur Resmi Berpangkat Jenderal
“Saya sangat senang karena di museum ini saya dapat melihat langsung sejarah Nabi Muhammad SAW sejak beliau dari lahir hingga beliau wafat dan kehidupan beliau saat itu,” kata Puan Maharani saat berbincang dengan Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany yang mewakili Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa.
Museum Nabi Muhammad SAW merupakan cerminan dari kehidupan Nabi Muhammad dan titik awal peradaban Islam yang sekarang telah menyebar di berbagai penjuru dunia.
Di museum tersebut terdapat tampilan layar digital yang menarik dan menceritakan sejarah perjalanan hidup dan perjalanan dakwah Nabi Muhammad.
Selain itu, ada juga artefak yang ditampilkan dalam museum dengan wujud multidimensi yang tampak seperti nyata.
Saat ini, di Indonesia tengah dibangun Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam yang merupakan dukungan dari Liga Muslim Dunia dan Yayasan Wakaf Assallam bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Puan pun menyampaikan rasa bangganya karena Indonesia dipilih menjadi negara pertama di luar Arab Saudi yang akan dibangun Museum Nabi Muhammad SAW.
“Atas nama bangsa Indonesia, kami menyampaikan ucapan terima kasih karena Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang dibangun Museum Nabi Muhammad dari 25 negara yang mengajukan permohonan. Ini sebuah kehormatan untuk kami,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
“Kami juga menginginkan agar hubungan Saudi Arabia dengan Indonesia bisa semakin erat. Dan agar kita bisa sama-sama meneladani ajaran Nabi Muhammad mengenai toleransi dan Islam yang moderat,” sambung Puan.
Dalam pertemuan itu juga turut dibahas mengenai peranan dan hak wanita yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Kepada perwakilan Liga Muslim Arab, Puan juga menyampaikan keinginannya untuk menuruskan hubungan baik Indonesia dengan Arab Saudi yang sudah terjalin sejak era Presiden Soekarno dan Raja Arab Saudi.
“Selain sebagai Ketua DPR, kedatangan saya ke sini ingin melanjutkan hubungan baik antara Kakek saya dengan Saudi Arabia,” ungkap mantan Menko PMK tersebut.
Sementara itu, Syaikh Dr. Yahya Al-Kinany menyampaikan pesan Sekjen Liga Muslim Dunia, Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa, mengenai alasan mengapa Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang akan didirikan Museum Nabi Muhammad SAW di luar Arab Saudi.
“Indonesia merupakan contoh dan model yang harus diketahui oleh dunia, dapat hidup damai dan saling menghargai dengan berbagai ragam suku, budaya dan bahasa yang dimilikinya,” jelas Syaikh Dr. Yahya Al-Kinany.
Dalam kunjungannya, Puan didampingi oleh Komjen Pol (Purn) Syafruddin yang merupakan Ketua Yayasan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam sekaligus Wakil Ketua Umum DMI. Menurutnya, Puan diundang oleh Liga Muslim Dunia sebagai representasi dari rakyat Indonesia.
“Karena pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia kan juga karena dukungan rakyat makanya ada peran DPR. Maka Liga Muslim Dunia mengundang DPR untuk melihat museum yang ada di sini karena itu gambaran museum yang akan dibangun di Indonesia,” terang Syafruddin.
Seusai mengunjungi Museum Nabi Muhammad SAW di Madinah, Puan lalu berkeliling kompleks Masjid Nabawi. Beberapa kali, Puan menjadi sasaran selfie jamaah asal Indonesia.
“Surprise sekali bisa ketemu Mbak Puan di Masjid Nabawi. Senang sekali rasanya,” ujar salah satu jamaah perempuan asal Jakarta.
Tak hanya perempuan, sejumlah jamaah laki-laki asal Indonesia pun juga mengajak Puan untuk foto bersama di Kompleks Masjid Nabawi.
Puan menyempatkan diri berbincang-bincang dengan sejumlah jamaah asal Indonesia sekaligus menanyakan pengalaman mereka melaksanakan ibadah umrah di masa pandemi Covid-19.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari