jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah terkait persoalan minyak goreng.
Dia meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan yang mengemuka.
BACA JUGA: Rachmat Gobel: Indonesia Punya Lahan dan Pabrik, Logikanya Minyak Goreng Tak Langka
Puan Maharani mengingatkan pemerintah menyusul masih terjadinya kelangkaan minyak goreng di tengah masyarakat.
"Kami meminta komitmen pemerintah menyelesaikan persoalan minyak goreng yang masih langka di pasaran dan membuat masyarakat kesulitan," ujar Puan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (17/3).
Menurut Puan, kelangkaan minyak goreng terjadi karena buntut dari permasalahan tingginya harga minyak goreng.
BACA JUGA: Kelangkaan Minyak Goreng Ulah Spekulan, KPPU Harus Lakukan Penyelidikan
Anehnya, setelah pemerintah memberlakukan kebijakan harga eceran tertinggi (HET), stok minyak goreng malah menjadi langka.
Kini, lanjut dia, harga minyak goreng naik lagi akibat kelangkaan pasokan di pasaran.
Masalah ini harus mendapat penanganan khusus.
"Ibu-ibu menjerit karena sekali dapat minyak goreng, harganya sampai Rp 50 ribu untuk kemasan 2 liter, bahkan ada yang lebih. Ini betul-betul memberatkan rakyat," katanya.
Disebutkan pula ada beberapa penyebab kelangkaan minyak goreng yang ditemukan oleh pemerintah dan pihak berwajib.
BACA JUGA: Puan Maharani Tolak Penundaan Pemilu 2024, Simpati Masyarakat Bakal Makin Kuat
Mulai dari penimbunan, penyelundupan, hingga kebocoran penjualan ke sektor industri.
"Saya lihat penimbunan minyak goreng di mana-mana. Banyak pelaku usaha yang juga bermain-main dengan harga."
"Kami minta pemerintah tegas memberikan solusi," ucapnya.
DPR RI berencana memanggil Menteri Perdagangan untuk membahas persoalan minyak goreng.
Puan meminta agar Mendag menghadiri undangan dari DPR RI.
"Pemerintah baru saja memutuskan mencabut kebijakan satu harga minyak goreng. DPR menunggu penjelasan dari pemerintah terkait dengan hal ini," katanya.
Lebih lanjut, Puan mengingatkan pentingnya permasalahan minyak goreng dirampungkan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
"Kami berharap persoalan kelangkaan minyak goreng bisa segera selesai."
"Kami juga meminta agar pemerintah memastikan segera menormalkan kembali harga minyak goreng sebelum Lebaran 2022," kata mantan Menko PMK ini.
Menurut dia, masalah minyak goreng yang tak kunjung selesai akan makin menambah beban masyarakat.
Terutama harga-harga kebutuhan pokok juga sudah mulai naik menjelang memasuki bulan puasa di awal April 2022.
"Harga cabai, daging, telur, dan ayam sudah berangsur naik di pasaran."
"Kami harus melakukan upaya ekstra agar masyarakat bisa tenang menjelang datangnya bulan Ramadan," ucapnya.
Negara, kata Puan, harus mampu memberikan kebijakan yang terukur, tepat sasaran dan manfaat, memudahkan warga, serta membawa kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi rakyat.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang