Puan Minta Pemerintah Evaluasi Total Strategi Penanganan Covid-19

Kamis, 03 Desember 2020 – 14:42 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto: Humas DPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani prihatin karena   kasus Covid-19 belum mengalami penurunan.

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah penularan Covid-19 belum turun seperti yang diharapkan, bahkan menembus rekor 6.000 kasus baru per hari pada akhir November, dan sejumlah rumah sakit dilaporkan penuh. 

BACA JUGA: Puan Maharani Tegaskan Dukungan DPR untuk Penguatan Kemaritiman

Puam mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut.

Dia meminta pemerintah agar segera melalukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi penanganan pandemi Covid-19 yang sudah menjelang bulan kesepuluh di Indonesia.

BACA JUGA: Puan: Semangat Gotong Royong Membuat Indonesia Mampu Hadapi Covid-19

Puan menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan gotong royong yang sudah dilakukan pemerintah, tenaga kesehatan, relawan, dan masyarakat dalam melawan pandemi Covid-19.

Namun, kata Puan, yang perlu menjadi catatan bagi pemerintah adalah jumlah kasus baru per hari telah mencetak rekor baru.

BACA JUGA: Covid-19 Berbahaya, Vaksin dan 3M Cara Mencegahnya

“Dengan tembusnya rekor baru, pemerintah harus evaluasi menyeluruh strategi penanganan pandemi ini untuk menemukan bagian apa lagi yang harus kita gencarkan. Selama ini upaya penanggulangannya sudah luar biasa, termasuk peran tenaga kesehatan dan masyarakat tetapi pemerintah harus jadi motor penggerak untuk melahirkan usaha yang lebih dari luar biasa,” ungkap Puan, Rabu (3/12).

Alumni Fisip Universitas Indonesia itu melanjutkan, anggaran sangat besar sudah dialokasikan untuk penanggulangan Covid-19 dan untuk mengurangi dampaknya. Langkah tracing, testing, treatment (3T) juga sudah ditingkatkan, dan kesadaran masyarakat sudah meningkat untuk mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

Namun, Puan mengingatkan pemerintah harus menangkap kekhawatiran masyarakat akibat pandemi ini.

Terlebih angka penularan dan korban jiwa sangat tinggi, termasuk catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebutkan 180 dokter meninggal akibat Covid-19 hingga awal Desember 2020.

“Ada baiknya kita wawas diri, instrospeksi langkah penanggulangannya. Jangan sampai masyarakat lelah dan tidak mau lagi mematuhi protokol kesehatan,” ujar Puan.


Cucu Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno itu mendorong pemerintah menguatkan pencegahan dari sisi hulu.

Misalnya dengan memperluas bantuan vitamin dan jamu agar kesehatan dan daya imunitas masyarakat terjaga.

Langkah ini penting dilakukan sambil menunggu tersedianya vaksin sebagai salah satu langkah penanggulangan Covid-19.

“Negara harus hadir membantu masyarakat. Pertimbangkan lakukan pencegahan dengan meningkatkan imunitas, berikan vitamin dan jamu herbal pada masyarakat untuk meningkatkan daya imunnya,” kata politikus PDI Perjuangan tersebut.

Hal lain yang tak kalah penting, sambung Puan, adalah menguatkan sinergi birokrasi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk mengoptimalkan penanganan pandemi Covid-19.

Puan mengingatkan supaya kebijakan yang diambil harus berdasarkan data akurat dan mempertimbangkan berbagai masukan.

“Ini tentang kemanusiaan, maka sinergi sangat penting. Utamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat, jangan politisasi keadaan,” ujar perempuan pertama yang menjadi ketua DPR RI tersebut. (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler