Puan Setuju Bertemu Ical dan Anas

Setelah Pertemuan Demokrat-Golkar

Sabtu, 27 November 2010 – 07:30 WIB

JAKARTA - Kubu PDIP tidak khawatir pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie akan memunculkan kekuatan baru yang bisa melemahkan posisi dirinyaBahkan, PDIP terkesan ikut "merayakan" pertemuan dua partai besar yang menjadi kompetitornya itu

BACA JUGA: Diteken, SK Wako Manado dan Tomohon



"Saya rasa pertemuan Pak Anas dengan Pak Ical (Aburizal Bakrie, Red) sebagai Ketum (ketua umum) partai itu sah-sah saja," kata Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga Puan Maharani di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kemarin (26/11)
"Mungkin saja besok saya yang ketemu Pak Anas atau Pak Ical, Pak SBY, boleh saja dong," imbuh putri pasangan Taufik Kiemas dan Megawati Soekarnoputri itu, lantas tertawa.

Puan juga tidak mau terjebak pada spekulasi mengenai substansi materi pembicaraan Anas-Ical di salah satu kafe Hotel Mulia, Jakarta Selatan, tersebut

BACA JUGA: Terbesar di Senayan, Demokrat Merasa Belum Banyak Peran

Misalnya, ada upaya tukar guling kasus antara dugaan kasus pajak Aburizal Bakrie yang dikait-kaitkan dengan Gayus Tambunan dan penjualan saham perdana (initial public offering "IPO) PT Krakatau Steel yang diisukan menguntungkan partai pemerintah.

"Saya nggak komentar kalau urusan itu
Saya kira itu urusan internal masing-masing dan saya menghormati

BACA JUGA: PPRN Minta Mendagri Tunda PAW 218 DPRD

Jadi, saya tidak akan ikut campur dalam hal itu," tegasnya.  Puan mengatakan, memang dirinya tidak mengetahui subtansi pembicaraan Anas dan Ical"Makanya, saya tidak mau berandai-andai karena nggak tahu isi pertemuannya," kata anggota Komisi VI DPR itu.

Puan menyampaikan, komunikasi politik di semua parpol harus selalu dilakukanMenurut dia, suatu bangsa tidak akan bisa bernegara tanpa politik yang beretika"Kalau nanti saya dan Ibu Mega bertemu dengan Pak Anas, Pak Ical, atau siapa pun, saya setuju," ujarnya.

Apakah itu sinyalemen sudah ada kesepahaman PDIP dengan Partai Demokrat dan Partai Golkar untuk membangun format koalisi baru" "Amanat kongres sudah jelasKami tidak akan masuk ke pemerintahanTapi, bagaimana membangun bangsa ini ke depan bersama-sama, ya ayo," jawab Puan."Kata Pak Ketua Umum MPR (Taufik Kiemas, Red), kalau mau berkoalisi, jangan koalisi basa-basiTapi, bagaimana kolisi untuk bangsa dan negara ke depan," sambungnya.

Saat ditanya kabar yang berkembang bahwa PDIP tengah menyiapkan skenario alternatif untuk merekomendasikan profesional, Puan membantah"Kami nggak menyiapkan hal itu," katanyaPuan menegaskan, PDIP tidak akan mencampuri reshuffle yang menjadi urusan prerogatif presiden.

Namun, Puan tetap mendorong Presiden SBY secepatnya memberikan kepastian mengenai ada atau tidaknya reshuffle"Kalau memang harus ada reshuffle, ya mangga (silakan, Red) secepatnya sehingga menteri-menteri yang sekarang pun tidak akan terombang-ambing mengambil kebijakan," kata Puan.

Sementara itu, Partai Demokrat terus berupaya meredam atmofser konflik partainya dengan Partai GolkarKemarin Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan, pihaknya tak pernah membicarakan pergantian kabinet dengan PDIP selama ini"Komunikasi memang baikTapi, di antara kami (Demokrat dan PDIP, Red) tidak pernah ada pembicaraan sekali pun soal formasi kabinet atau reshuffle," kata Anas Urbaningrum di sela acara Raker Fraksi Partai Demokrat di Hotel Crown Plaza, Jakarta, kemarin.   

Dia menyatakan, komunikasi partainya dengan PDIP selama ini lebih banyak diarahkan kepada pembicaraan terkait isu-isu strategis kenegaraan maupun yang menyangkut hajat hidup orang banyak"Buat kami, PDIP memang bukan musuhTapi, tidak ada bicara ganti-mengganti di koalisi atau apa selama ini," tandas Anas.

Sebab, Anas menyatakan bahwa formasi kabinet merupakan kewenangan prerogatif presiden"Tak boleh kami bicara reshuffle kabinet, apalagi dengan partai lainItu sama saja memasuki kamar khusus presiden," imbuh mantan anggota KPU tersebut

Dia berharap, komunikasi yang baik dengan PDIP selama ini tidak diartikan hendak mencari pengganti partai yang sudah ada di dalam koalisiTermasuk, Partai Golkar yang sempat diisukan akan terlempar dengan masuknya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu ke barisan pemerintah."Silaturahmi kami dengan Golkar tetap berjalan sangat baikSaya dan Bang Ical tetap bisa guyon-guyon dalam pertemuan kemarin (dua hari lalu, Red)," katanya(pri/c4/dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusak Minta Dilantik di Boven Digoel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler