jpnn.com - MATARAM - Selama puasa bulan Ramadan inflasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 1,08 persen. Angka inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,66 persen.
“Dari 82 kota tercatat semua kota mengalami inflasi di bulan puasa ini,” kata KBadan Pusat Statistik (BPS) NTB Wahyuddin seperti dilansir Lombpok Post (JPNN Group).
BACA JUGA: Arus Mudik, Peningkatan Konsumsi Pertalite dan Pertamax Merata
Menurutnya, kenaikan inflasi akibat adanya tahun ajaran baru bagi pelajar maupun mahasiswa. Selain itu, naiknya berbagai bahan pokok, pakaian, termasuk tarif angkutan transportasi lebaran.
Berdasarkan data BPS, kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,13 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,08 persen.
BACA JUGA: Efek La Nina, Proyeksi Produksi Garam Anjlok
Sementara kelompok sandang sebesar 0,79 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,57 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen.
Meski begitu, dia mengimbau pemerintah daerah untuk dapat mengendalikan inflasi menjelang lebaran. Dapat dilakukan dengan diadakannya pasar murah, operasi pasar atau inspeksi mendadak menjelang lebaran.(JPG/ewi/r3/fri/jpnn)
BACA JUGA: BI Jaga Kurs, Cadangan Devisa Terkuras USD 4 M
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oktober, PTPN X Mulai Jual Listrik ke PLN
Redaktur : Tim Redaksi