Pujakesuma Antusias Tonton Wayang Kulit Sosialiasi 4 Pilar

Senin, 26 November 2018 – 09:28 WIB
Anggota MPR Rambe Kamarul Zaman (kanan) saat sosialisasi Empat Pilar di Labusel, Sumut. Foto: Humas MPR

jpnn.com, LABUHAN BATU SELATAN - Masyarakat keturunan Jawa begabung dalam Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera) yang bermukim di Kotapinang dan sekitarnya sangat antusias menyaksikan pertunjukan wayang kulit di lapangan Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumut, Sabtu (24/11) malam.

Di kota yang terletak 345 km dari Medan tercatat dalam sejarah pernah menjadi ibu kota pada masa Kesultanan Pinang Awan itulah MPR menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) melalui pagelaran seni budaya wayang kulit yang memang sangat digemari oleh masyarakat suku Jawa.

BACA JUGA: Generasi Milenial Harus Mampu Mengimplementasikan Pancasila

Pagelaran wayang kulit kali ini dengan lakon “Wahyu Satrio Piningit” yang disampaikan oleh dalang Ki Giman Guno Prenggo Stoto dari Kisaran.

Rambe Kamarul Zaman mewakili Pimpinan MPR RI dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan MPR di seluruh tanah air melalui seni budaya ini mengandung kearifan lokal, dan berharap agar para generasi bangsa untuk dapat bergotong royong melestarikan seni budaya yang kita miliki untuk memperkuat Empat Pilar MPR RI.

BACA JUGA: Mahyudin: Masyarakat Harus Cerdas Menghadapi Hoaks

“Hal itu merupakan penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang pada akhirnya kesemuanya itu menjadi landasan kita untuk menjadikan perbedaan menjadi modal besar kita untuk menjaga Persatuan,” terang Rambe.

Dihadapan ratusan warga Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera) Labuanbatu Selatan ini anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar ini mengatakan, meskipun letaknya yang jauh dengan menempuh perjalan darat sekitar 8 jam dari ibu kota provinsi, tidak menyurutkannya melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di sini. Dia senang karena masyarakat antusias melihat pertunjukan wayang kulit sambil mendengar pesan-pesan Empat Pilar. “Ini menandakan masyarakat di sini menyukai wayang kulit,” ujar Rambe.

Rambe berharap agar masyarakat terhibur dan mengikuti serta menteladani pesan-pesan yang disampaikan dalang Ki Giman Guno Prenggo Stoto dalam pagelaran wayang kulit dengan lakon “Wahyu Satrio Piningit” ini, untuk menjaga serta menguatkan keutuhan NKRI.

BACA JUGA: HNW: Indonesia Bangsa yang Memiliki Banyak Keunggulan

Dia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Desa Aek Batu di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang bersedia menjadi tempat pelaksanakan sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui Pegelaran Wayang Kulit ini.

Usai menyampaikan sambutan dan memaparkan tentang Empat Pilar MPR RI, Rambe Kamarul Zaman secara simbolik meyerahkan tokoh wayang dalam lakon “Wahyu Satrio Piningit” itu kepada sang dalang Ki Giman Guno Prenggo Stoto dari Kisaran. “Penyerahan tokoh wayang ini sebagai tanda pagelaran dimulai,” ujarnya yang disambut tepuk tangan para penonton.

Hadir pada acara tersebut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan Khairul Harahap, Kepala Bagian Pengelola Data dan Sistem Informasi Setjen MPR RI Andrianto, Ketua Pujakesuma Labuanbatu Selatan Salamun serta dihadiri pula oleh Camat Torgamba, Kapolsek dan para Kepala Desa.

Sekretariat Jenderal MPR RI sebagai Panitia Pelaksana Pegelaran Wayang Kulit dalam laporannya yang disampaikan oleh Andrianto menyatakan bahwa acara yang diselenggarakan oleh Sekretariat MPR RI ini adalah dalam rangka Reaktualisasi dan Internalisasi pemahaman terhadap Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat.

Pemahaman akan esensi Empat Pilar akan menjadi pondasi kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. MPR sudah melaksanakan berbagai metode seperti ToT, LCC, diskusi, seminar dihampir seluruh daerah dan metode sosialisasi, melalui pentas seni budaya daerah ini adalah salah satu bentuk apresiasi MPR RI dalam upaya melestarikan warisan budaya tradisional.,

“Khususnya seni budaya Wayang Kulit yang telah menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia,” ujar Andrianto.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Khairul Harahap dalam sambutannya mengatakan bahwa seni budaya wayang kulit adalah salah satu acara pemersatu bangsa, karena wayang ini adalah seni budaya etnis Jawa yang diadakan ditanah Batak Mandailing tapi masyarakat Labuhanbatu Selatan sangat antusias menyaksikannya acara ini serta mengucapkan terimakasih kepada MPR RI yang bersedia mengadakan Pegelaran Wayang Kulit di Labuhanbatu Selatan.

“Dan berharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan rutin dan berkesinambungan untuk mengangkat kearifan lokal agar tetap terpelihara untuk menjadi pemersatu bangsa,” harap Khairul. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rieke: Kasus Baiq Nuril jadi Momentum Sahkan Revisi UU ASN


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler