Pujian Hasto buat Keputusan Jokowi Pertahankan Harga Premium

Kamis, 11 Oktober 2018 – 13:31 WIB
Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadiri acara Berkabung & Doa Bersama untuk Sulteng di Stadion Sriwedari, Solo, Minggu (30/9). Foto: Publicist PDIP for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium yang bersubsidi. Menurut Hasto, keputusan presiden yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi itu benar-benar memperhatikan kepentingan rakyat kecil.

“Premium bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Berbeda dengan Pertamax yang lebih dikonsumsi oleh mobil-mobil mewah. Ini bauran kebijakan yang sangat tepat dan menunjukkan perhatian utama Pak Jokowi pada kepentingan rakyat kecil,” ujar Hasto di Jakarta, Kamis (11/10).

BACA JUGA: Baru aja Diumumkan kok Harga BBM Batal Naik?

Sebelumnya Presiden Jokowi memutuskan membatalkan rencana kenaikan harga Premium. Sedangkan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax naik dari Rp 9.500 per liter menjadi Rp 14.400 per liter.

Hasto menambahkan, pembatalan rencana kenaikan harga Premium menjadi bukti kepekaan Jokowi yang dikenal senang blusukan demi berinteraksi langsung dengan rakyat. “Pembatalan kenaikan harga premium menunjukkan pentingnya aspek keadilan di dalam pengaturan harga terhadap komoditas yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” ujarnya.

BACA JUGA: Diah Pitaloka: Perlu Penertiban Berkeadilan di Waduk Cirata

Di sisi lain, kata Hasto, pemerintahan saat ini juga sudah melakukan kebijakan tepat dalam mencapai kedaulatan energi. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) mengatakan, pemerintah saat ini melakukan pembauran energi sehingga tidak melulu berorientasi pada bahan bakar fosil.

Sebagai contoh, kata Hasto, pemerintahan Presiden Jokowi juga menyeriusi sumber energi lain seperti mikrohidro, panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya, hingga yang terkini adalah pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas kapasitas 75 MW. Ini menjadi bukti menguatnya kedaulatan di bidang energi,” ujar Hasto.

BACA JUGA: Yakinlah, Pemerintah Tak Akan Berani Naikkan Harga Premium

Terkait sikap pemerintah yang terkesan maju mundur soal rencana kenaikan harga BBM, Hasto menyebutnya sebagai dinamika biasa. Namun, katanya, yang terpenting adalah keputusan akhir,

“Politik itu dilihat dari keputusan akhir. Bahwa ada dinamika di dalam penetapan harga bbm, merupakan hal yang wajar. Keputusan pembatalan harga premium itu menunjukkan bahwa terkait hal strategis, role-nya memang di presiden. Dan rakyat kecil selalu menjadi orientasi kebijakan politik ekonomi presiden,” pungkasnya.(jpg/tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Persoalkan Larangan Kampanye Pilpres di Pesantren


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler