Pulau Komodo dan Pulau Galapagos Jajaki Kerjasama Konservasi dan Pariwisata

Rabu, 06 Februari 2019 – 22:07 WIB
Menteri Siti saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Luar Bisa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Ecuador, Diennaryati Tjokrosuprihatono. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Keunikan Pulau Komodo dan Pulau Galapagos di Ekuador menarik untuk dikembangkan bersama dengan konsep Sister island on the management of protected area.

Sebagai area yang sama-sama dikelola sebagai taman nasional, keduanya sangat dikenal di dunia karena keberhasilan penerapan konservasi ekosistem yang mendukung pariwisata.

BACA JUGA: Pesona Mart, Jendela Pemasaran Produk Perhutanan Sosial

Pulau Galapagos di Ecuador sangat beruntung dalam bidang konservasi karena Negara Ecuador merupakan negara pertama di dunia yang mengakui hak alam (nature right) dalam konstitusi yang disahkan melalui refendum pada 2008.

Hal ini mendorong konservasi ekosistem di Ecuador sangat tegas diterapkan oleh Pemerintah Ecuador dalam pengelolaan hutan dan taman-taman nasionalnya.

BACA JUGA: KLHK Siapkan Kawinkan Rocky yang Beranjak Dewasa

"Ekuador itu sangat maju konservasi dan perhutanan sosialnya, dalam waktu dekat ini saya rencana akan kesana untuk belajar terkait itu" ujar Menteri Siti saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Luar Bisa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Ecuador, Diennaryati Tjokrosuprihatono di ruang kerjanya, hari ini.

Menteri Siti pun menambahkan bahwa Indonesia c.q. KLHK dan Pemerintah Ecuador hingga saat belum memiliki kerjasama bilateral bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, padahal hubungan bilateral kedua negara telah terjalin selama 38 tahun.

BACA JUGA: Menteri Siti : Jangan Remehkan Acara Tanam Pohon !

Ekuador juga merupakan mitra terbesar ke-lima dalam perdagangan Internasional Indonesia di wilayah Amerika Selatan.


Oleh karenanya kerjasama ini merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara kedepan.

Di sisi lain Diennaryati selaku Dubes disana menyatakan bahwa konservasi ekosistem yang diterapkan sangat ketat di Taman Nasional Galapagos terbukti meningkatkan pendapat dari sektor pariwisata bagi Ecuador.

"Tindakan konservasi di Kepulauan Galapagos itu malah menaikan omset pariwisata disana, hal ini karena semakin memancing keingintahuan wisatawan apa isi Kepulauan Galapagos," ujar Diennaryati.

Diennaryati pun menyampaikan bahwa tidak benar jika tindakan konservasi atas suatu kawasan akan menurunkan pendapatan pariwisata, yang terjadi justru sebaliknya.

Galapagos memiliki keunikan satwa berupa kura-kura raksasa, pinguin, berbagai macam burung serta iguana. Kepulauan Galapagos juga memiliki karakteristik yang mirip dengan Krakatau di Indonesia karena tumbuh dari gunung api laut.

Hal ini merupakan keunikan sekaligus karena memiliki karakteristik yang sama dengan di Indonesia, maka akan lebih memudahkan dalam pertukaran informasi dan pengetahuan didalamnya.

Untuk itu membangun kerjasama Sister island ini akan meningkatkan pengetahuan kedua negara atas best practice pengelolaan taman nasional kelas dunia serta tentunya bisa meningkatkan pendapatan negara dari pariwisata alam.

Taman Nasional Komodo memiliki status Internasional, antara lain lain sebagai: Natural World Heritage Site, Cagar Biosfer, New 7 Wonder.

Sedangkan Pulau Galapagos merupakan Taman Nasional dengan status Internasional antara lain World Heritage. Kepulauan Galapagos juga adalah lokasi yang menjadi dasar penelitian Charles Darwin untuk menemukan Teori Evolusi, satu abad silam. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2019, KLHK Kerja Keras Lestarikan Daerah Aliran Sungai


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler