Pulau Maratua Terancam Dicaplok Malaysia

Minggu, 30 Agustus 2009 – 12:38 WIB
SAMARINDA – Pulau Maratua, salah satu pulau wisata terluar di Kabupaten Berau, rentan dicaplok negara tetangga MalaysiaPasalnya, operator pulau wisata tersebut juga berasal dari Negari Jiran itu

BACA JUGA: 11 Tewas, 11 Masih Hilang



Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kaltim Tunas Partomo menyampaikan hal itu, terkait dengan perkembangan rencana pembangunan bandara di Pulau Maratua
Sarana infrastruktur itu penting, sebagai bukti pemerintah Indonesia serius mengamankan pulau-pulau terluar

BACA JUGA: Kompensasi Ramadhan untuk Pedagang



"Tahun depan, pembangunan bandara di Maratua diharapkan memasuki tahap penyiapan lahan (land clearing)," sebutnya
Bandara di pulau dengan panjang sejauh 26 kilometer dan lebar antara 500 meter sampai 3 kilometer itu, sangat cocok mendukung tujuan wisata

BACA JUGA: Jangan Asal Percaya Malaysia !



Namun begitu, untuk memperlancar pembangunan bandara itu, pihaknya sampai saat ini masih meminta kejelasan status tanah di Pulau Maratua itu kepada Pemkab BerauLandasan pacu yang akan dibangun di Bandara Maratua nanti minimal panjang 1.200 meter sampai 1.400 meter dengan lebar 30 meter

Harapannya, bandara itu tidak hanya untuk pengembangan wisata, namun juga mendukung sistem pertahanan dan keamanan negaraDi sekitar pulau Maratua terdapat sedikitnya 37 pulau yang juga bisa dijadikan tempat objek wisataNamun, yang paling tersohor adalah pulau Maratua dan pulau Pabahanan

Tahap awal, kemungkinan bandara di Maratua itu akan dipergunakan maskapai penerbangan perintis dengan sistem carterJika memang memungkinkan dan tingkat kunjungan meningkat, bisa saja ada penerbangan regulerDia berharap Pemkab Berau memberikan dukungan fasilitas memadai di Pulau Maratua, salah satunya dukungan fasilitas dermaga milik pemerintah sendiri

"Dermaga itu juga untuk mendukung pembangunan bandara, maupun untuk melayani masyarakatKarena itu, Maratua harus punya dermaga sendiri," sebutnya

Selama ini, kata dia, dermaga yang digunakan ketika berkunjung ke pulau itu adalah dermaga milik perusahaan swasta, yakni perusahaan yang menjadi operator wisata di pulau itu

"Ini salah satu yang menjadi perhatian, ada baiknya pemerintah setempat juga membangun dermaga memadaiSebab keberadaannya di Pulau Maratua sangat penting dan prioritas sebagai pulau terluarJangan sampai hanya gara-gara dermaga saja, menjadi alasan bagi Malaysia untuk mengklaim bahwa pulau itu miliknyaSeperti yang sudah terjadi pada Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan," pungkasnya(eff)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dephut Kerahkan 2 Pesawat Pembom Air


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler