Pulau Onrust...Galangan Kapal Terbaik di Zamannya

Rabu, 10 Februari 2016 – 14:53 WIB
Pemandangan Pulau Onrust, 1779. Foto: Lukisan Johannes Rach.

jpnn.com - HAMPIR semalaman rinai menyirami tanah Jakarta. Sepenggal malam beta di Pelabuhan Muara Angke. Ngopi di warung sembari menanti kapal pagi ke Pulau Seribu.

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Hari Pers Nasional Tanpa Harmoko? Entah...

Di antara pulau-pulau yang berserakan di utara Jakarta itu, dulu, yang terbesar Pulau Onrust. Ini yang mau dituju...

Dari namanya, Onrust berarti tak pernah istirahat alias nonstop.  

BACA JUGA: Liem Sioe Liong Sang Penyelundup

Pada masa kolonial, pulau ini memang teramat sibuk. Tapi kini, lengang. Sunyi. 

Yang tersisa hanya puing-puing dan sejumput kenangan lama. Kenangan ketika Jakarta dan sekitarnya dijuluki orang Barat, Queen of The East, Ratu Dari Timur…

BACA JUGA: Liem Sioe Liong dan Orang Dekat Bung Karno

Melongok goresan sejarah, "Onrust sudah riuh sejak abad 17," tulis Geofano Dharmaputra dalam Bengkel Kapal dan Pemukiman di Pulau Onrust, termuat dalam Sunda Kelapa Sebagai Bandar Jalur Sutra.

Artinya, jauh lebih dulu di banding pulau lain di gugusan Kepulauan Seribu yang baru diberdayakan pada abad 18 dan 19.

Membangun Onrust

Setelah mendapat restu dari Pangeran Jayakarta, pada 1681, Jan Pieterszoon Coen, Pak Bos Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC) mendirikan sebuah dermaga, galangan kapal dan sebuah rumah sakit di Onrust. 

Sederet meriam pun dipasang untuk jaga-jaga. Diam-diam VOC sedang menyusun kekuatan. 

Benar saja, setahun kemudian, VOC merebut kota Jayakarta. Tentara Inggris yang berkedudukan di kota itu dipukul KO. Maka berdirilah Batavia, kini Jakarta.  

Rentang waktu 1644-1772 Onrust berkembang pesat. 

Sebuah benteng dibangun pada 1656. 

Dan pada 1762, "benteng itu diperkokoh dengan dua buah bastion Beekhuis dan Towpunt untuk menghadapi serangan Prancis," tulis Adolf Heuken dalam Historical Sites in Jakarta.

Galangan Kapal Terbaik

Kumpeni tak main-main kalau sudah membangun. 

Pada 1668, VOC kembali membangun sebuah galangan di bagian Barat Daya Onrust.

Kapal-kapal yang didaratkan di sana, diangkat dengan dua buah derek.

Dibangun pula dermaga kayu yang dilengkapi sebuah derek agar kapal-kapal besar bisa merapat. Ini untuk mempercepat proses bongkar muat barang. 

Masa itu, di Onrust sudah terdapat, "gudang-gudang penyimpanan barang yang akan diekspor," tulis WM Fruim dalam Gehouden uit Casteel Batavia 1628.

Geofano Dharmaputra yang cukup dalam meneliti Onrust menambahkan, sejak 1685, telah dibangun dua buah kincir angin yang digunakan sebagai alat penggergajian kayu di sebelah timur Onrust. 

"Hingga 1772, sudah ada sebuah gereja, gudang mesiu, beberapa pos jaga, rumah kepala pulau (Baas van Onrust), dan beberapa rumah pegawai di tengah pulau," tulis Geofano mencuplik F. de Haan dalam Oud Batavia.

Onrust pun menjadi terkenal. Namanya harum. Sampai-sampai Kapten J.T. Cook memuji Onrust sebagai galangan kapal terbaik di seluruh wilayah timur. 

Heuken menceritakan, kapal Endeavor yang dinakhodai Kapten Cook, diperbaiki di Pulau Onrust pada 1770 saat menempuh perjalanan keliling dunia.

Apa hendak dikata, beberapa jurus kemudian, Onrust luluh-lantak diserbu Inggris. Bagaimana kisahnya? --bersambung (wow/jpnn)

(baca: Ini Alasan Inggris Ketika Menghancurkan Pulau Onrust di Kepulauan Seribu)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bir dan Dinginnya Sejarah Es Batu di Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler