jpnn.com, BATAM - Proyek penataan tempat wisata Pulau Putri di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, akhirnya tuntas. Bahkan sudah diberikan warna tersendiri, sehingga bisa menjadi destinasi wisata di Batam.
“Penataan Pulau Putri Batam sudah selesai. Kini pulau itu sudah tampil beda dari sebelumnya,” ujar Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Ismail, Jumat (12/4).
BACA JUGA: Tak Terima Ditipu, Amat Tantoso Tikam Pengusaha Asal Malaysia
Proses penataan Pulau Putri di Nongsa, Batam, sudah dimulai sejak 2018 lalu. Menurut Ismail, proyek ini sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Break water ini, berada dalam satu paket dengan kegiatan yang sama di Karimun, Batam, dan Tanjungpinang (proyek Gurindam 12),” terangnya.
BACA JUGA: Ronni Priska Tewas setelah Dihantam Pakai Pelat Besi
Letak administratif Kepri yang berbatasan langsung dengan dua negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, lanjutnya, menjadikan Provinsi Kepri sebagai salah satu provinsi yang memiliki 22 pulau terdepan seperti tercantum dalam Keppres Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
“Salah satu pulau terdepan di Kepri, ya berada di Kota Batam, yaitu Pulau Putri di Kecamatan Nongsa,” katanya.
BACA JUGA: Otak Pelaku Pembobolan Sejumlah ATM di Batam Ternyata Residivis
Awalnya Pulau Putri, lanjut Ismail, terdiri dari satu kesatuan pulau. Karena abrasi pantai, menyebabkan Pulau Putri terpisah menjadi tiga bagian yang terlihat pada kondisi air pasang dan akan kembali tampak menyatu menjadi satu kesatuan saat air laut surut.
“Mengingat status Pulau Putri sebagai salah satu pulau terluar, maka sangat penting untuk mempertahankan keberadaannya demi menjaga kedaulatan NKRI. Oleh sebab itu Pulau Putri menjadi perhatian khusus pemerintah, baik di pusat maupun daerah,” ujar Ismail mengakhiri. (jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DLH Angkut 195 Karung Limbah Minyak yang Mencemari Laut Batam
Redaktur & Reporter : Budi