jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai secara aktif mendukung pengusaha dari berbagai daerah melaksanakan ekspor, sejalan dengan tugas dan fungsinya sebagai trade facilitator.
Hal ini bertujuan memajukan perekonomian daerah dengan memasarkan produk lokal ke pasar internasional.
BACA JUGA: Demi Meningkatkan Sinergi dan Kolaborasi, Bea Cukai Kunker ke Instansi Lain
Bea Cukai Kediri mengedukasi pelaku UMKM di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (17/6).
Kepala Kantor Bea Cukai Kediri Suryana menjelaskan keterlibatan UMKM daerah dalam kegiatan ekspor akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
BACA JUGA: Irjen Tornagogo Sihombing: Jangan Merusak Citra Polri
“Kami berharap setelah kegiatan ini, makin banyak eksportir yang lahir dari Nganjuk. Tentunya kami juga menyediakan fasilitas seperti KITE IKM, Pusat Logistik Berikat, juga klinik ekspor,” ujar Suryana.
Bea Cukai Madura bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong melaksanakan rapat persiapan Business Matching IKM Madura dengan calon buyer secara daring, Selasa (15/6).
BACA JUGA: Menghilangkan Hambatan Investasi, Bea Cukai Siap Asistensi Kawasan Ekonomi Khusus
Kepala Kantor Bea Cukai Madura Yanuar Calliandra menjelaskan bahwa business matching ini melibatkan IKM di Madura, Sidoarjo dan Mojokerto, yang akan memasarkan produknya ke Hong Kong.
Sementara itu, Bea Cukai Palangkaraya bersinergi dengan Palangka Post menggelar talkshow untuk mendorong pelaku UMKM melaksanakan ekspor.
Talkshow berlangsung secara hybrid di aula Kantor Bea Cukai Palangkaraya, serta daring melalui video conference.
Kepala Kantor Bea Cukai Palangkaraya Indra Sucahyo menyatakan pihaknya mendukung pelaku UMKM melakukan ekspor.
"Ada fasilitias kepabeanan yang akan memudahkan proses ekspor, seperti beberapa eksportir mengirim barangnya dalam satu kontainer dan hanya pakai satu dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang saja," kata
Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Duktek Wasis Pramono menjadi narasumber pada focus group discussion yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas tentang kendala yang dihadapi dalam ekspor.
Selain itu juga dilakukan tukar pendapat antara perwakilan instansi pemerintah dan pelaku usaha.
Menurut Wasis, Bea Cukai Pantoloan akan terus mendukung kelancaran proses ekspor di Provinsi Sulteng.
Misalnya, dengan melakukan asistensi kepada calon eksportir, berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendorong percepatan ekspor, mempermudah proses pelayanan di bidang administrasi dan perizinan, serta menyediakan layanan konsultasi dan pengaduan permasalahan bagi calon eksportir.
Bea Cukai Gorontalo juga secara aktif melakukan asistensi bagi eksportir terkait prosedur ekspor.
Kali ini tim optimalisasi ekspor Bea Cukai Gorontalo melaksanakan asistensi ke PT Inti Global yang bergerak di bidang produksi wood pellet dan berencana melakukan ekspor langsung dari Gorontalo.
Wood pellet ini merupakan bahan bakar alternatif yang berpotensi menggantikan penggunaan batu bara tanpa merusak ekosistem lingkungan.
Produk ini menarik perhatian dari banyak negara.
Sementara Bea Cukai Kupang menjadi narasumber pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Disperindag Provinsi NTT, Jumat (18/6), yang difokuskan untuk mendorong potensi ekspor komoditas lokal.
"Seperti yang kita tahu potensi ekspor dari NTT sangat besar, dan kami berharap setelah kegiatan ini akan lahir eksportir baru yang akan memasarkan produk unggulan NTT ke pasar internasional," kata Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Bea Cukai Kupang, Hendrawan Istanto.
Bea Cukai Merauke juga mendukung pemulihan ekonomi daerah dengan menyediakan program layanan Klinik Ekspor.
Tujuan Klinik Ekspor itu ialah meningkatkan ekspor, penerimaan negara, kemampuan ekonomi pelaku UMKM, serta pertumbuhan ekonomi Kabupaten Merauke.
Layanan yang diberikan antara lain adalah informasi tentang ekspor, konsultasi ekspor dan pendampingan proses ekspor. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy