Puluhan Anak-anak Suku Bubu Kuba Buta Huruf

Selasa, 13 Januari 2009 – 11:56 WIB
TANJUNGBATU- Tidak kurang dari 40 anak suku Bubu kelurahan Sawang kota buta hurufIronisnya di usianya masih anak-anak mereka harus bekerja menjadi pemulung untuk membantu orang tua

BACA JUGA: Pipa PGN Terindikasi Alami Gangguan

Bahkan dari 50 kepala keluarga dari suku Bubu merupakan keluarga kurang mampu

Orang tua mereka mengaku tidak mampu untuk membiayai anak untuk masuk sekolah

BACA JUGA: Sinaga Tuding MK Terapkan Standar Ganda

Hal itu disebabkan mahalnya biaya pendidikan sehingga anak-anak mereka terpaksa tidak sekolah bekerja sebagai  pemulung.
Ungkapan di atas disampaikan Madun ketua Suku Bubu kepada Batam Pos Minggu (11/1)
Lebih lanjut dikatakan sejauh ini anak-anak suku Bubu tidak pernah mengeyam dunia pendidikan

BACA JUGA: Bupati Dairi Terpilih Menangis

Hal itu disebabkan orang tua mereka tidak mampu untuk membiayai sekolah
Sejauh ini belum ada perhatian dari Dinas Pendidikan, dan mereka terpaksa bekerja membantu mencari nafkah orang tuaSampai hari ini masi banyak generasi suku Bubu yag tidak tahu baca tulisBeruntung masih ada kepedulian dari pemerintah kecamatan melalui ibu PKK.
Selama ini belum ada upaya yang dilakukan dari pihak dinas pendidikan, sementara anak-anak memiliki keinginan untuk sekolahKarena tingginya biaya sekolah sehingga orang tua tidak mampu untuk menyekolahkan anaknyaNamun dalam satu tahun belakangan ini terdapat 10 anak dan 9 ibu-ibu mengikuti program belajar baca tulis yang dilakukan oleh ibu camat Ny Haryati
"Bahkan semua kebutuhan mengajar diberikan secara gratisSaat ini anak-anak sudah mulai mengenal huruf dan angka bahkan orang tua mereka juga dapat membacaSaya berharap agar pemerintah dan dinas terkait memperhatikan terhadap nasib anak-anak suku Bubu tersebut,''harapnya.
Ditempat yang sama Haryati mengaku dirinya prihatin melihat nasib anak-anak suku Bubu tidak tahu baca tulis dan tidak mengenal angkaRasa keprihatinan ini mengawali untuk melakukan kegiatan belajar bersama anak-anak dan orang tua merekaSetelah selama satu tahun kegiatan ini dirintis, saat ini terdapat 29 orang siswa
Maisng-masing 10 terdiri dari anak-anak dan 9 orang dari kalangan orang tua merekaKegiatan belajar mengajar di lakukan di pondok tanpa dinding dan kondisinya cukup memperihatinkanYang menjadi kendala selama ini masalah tempat belajar dalam hal ini diminta perhatian pemerintah dan dinas pendidikan
Sejauh ini belum ada perhatian yang diberikan sementara anak-anak perlu belajar.(ims)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Johny-Irwansyah Pemenang Pilkada Dairi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler