Puluhan Anak Jadi Korban PCC, Komisi IX: BPOM Mandul!

Sabtu, 16 September 2017 – 19:15 WIB
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Okky Asokawati. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Okky Asokawati prihatin atas jatuhnya korban puluhan anak-anak akibat mengonsumsi paracetamol caffein carisoprodol (PCC).

Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP itu meminta pemerintah dan aparat kepolisian memberi perhatian khusus atas beredarnya PCC dengan segera melokalisir peredarannya, mengusut pelaku lapangan serta aktor intelektualnya.

BACA JUGA: Agus Hermanto: Jangan Ada Lagi Korban PCC

"Saya menilai ini bukan peristiwa biasa, karena merujuk banyaknya korban yang berjatuhan dalam waktu yang hampir bersamaan," kata Okky, Sabtu (16/9).

Okky menilai dalam kasus ini tampak sekali mandulnya peran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawasi peredaran obat-obatan di tengah masyarakat.

BACA JUGA: Siapa yang Mengajarkan Anak-Anak Itu Mengoplos PCC?

Berkali-kali Okky mengaku menyampaikan di forum resmi rapat kerja Komisi IX DPR dengan BPOM tentang pentingnya uji pre-market.

Faktanya, sesal dia, sampai saat ini BPOM tidak memiliki uji klinis atas obat yang beredar.

BACA JUGA: Obat PCC Beredar di Sultra, 9 Orang Jadi Tersangka

"Yang ada, saat ini BPOM hanya cek dokumen saja. Ini harus diubah," tegas Okky.

Karena itu, Okky menegaskan, peran BPOM harus dipastikan hadir mulai dari hulu produksi obat hingga hilir ke konsumen.

Mekanisme cara pembuatan obat yang Baik (CPOB) yang disusun oleh BPOM mestinya tidak hanya di atas kertas berupa aturan saja.

Namun, BPOM harus memastikan implementasi di lapangan. "Jalur mata rantai distribusi obat-obatan dari produsen hingga konsumen harus benar-benar diawasi dengan ketat," ungkapnya.

Lebih lanjut Okky mencontohkan, PCC yang beredar di Kendari, Sulawesi Tenggara, merupakan produk impor.

Karena itu, BPOM harus bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk memastikan obat yang masuk ke tanah air aman dikonsumsi masyarakat.

Menurut dia, kasus PCC ini memberi pelajaran penting bagi pemerintah untuk memeroteksi kesehatan dan keselamatan jiwa warga khususnya generasi muda.

Harus ada peta jalan dalam penanganan masalah seperti yang terjadi dalam kasus PCC ini. "Salah satu yang paling menonjol dalam kasus PCC ini, lemahnya peran dan fugsi BPOM," tegasnya.

Pemerintah harus ada langkah yang konkret dengan memaksimalkan BPOM sebagai lembaga yang kuat secara fungsi dan peran untuk pengawaaan terhadap makanan dan obat-obatan.

"Karena ini menyangkut masa depan negeri ini," tuntas mandal model itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Obat PCC, BPOM dan BNN Diminta Bertindak


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler