jpnn.com, BANTEN - Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto menerima kunjungan suku Baduy di rumah dinas, Minggu (8/5). Rudy menemui mereka dalam rangka silaturahmi sekaligus meminta dukungan untuk membantu soal lahan suku Baduy.
Dalam kunjungan itu, Rudy bersama istri serta didampingi oleh Wakapolda Banten Brigjen Ery Nursatari, Kabid Humas Kombes Shinto Silitonga, dan Kapolresta Serang Kota AKBP Maruli Hutapea.
BACA JUGA: Kemensos Kucurkan Rp 1 Miliar untuk Bangun Rumah Warga Baduy Pasca Kebakaran
Rudy mengaku kedatangan perwakilan masyarakat Baduy ke rumah dinasnya merupakan suatu penghormatan.
"Saya merasa terhormat sekali kehadiran para sesepuh dari adat Baduy dan ini merupakan suatu penghormatan bagi saya sebagai Kapolda Banten didatangi para sesepuh dan para jaro di rumah dinas saya," ujar Rudy.
BACA JUGA: Mensos Serahkan Uang untuk Membangun Jalan di Kampung Baduy, Sebegini Jumlahnya
Rudy mengajak masyarakat Baduy untuk tidak sungkan mendatanginya di lain waktu.
"Semoga silahturahmi ini tetap berjalan secara pribadi, saya tidak akan lupa dengan saudara-saudara di Baduy," tambah Rudy.
BACA JUGA: Setelah Baduy, Kemendikbudristek Vaksinasi 1.000 Masyarakat Adat Banten Kidul
Sementara itu, Jaro Saija mengucapkan terima kasih kepada Rudy karena telah menerima secara langsung kedatangan masyarakat Baduy di rumah dinasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jaro Saija memberitahukan saat ini ada 17.600 jiwa suku Baduy yang tinggal di Kanekes yang bekerja sebagai petani.
"Untuk memenuhi kebutuhan hidup, suku Baduy telah meminta lahan Perhutani yang ada di Desa Arjawana dan Desa Pasirbitung kepada Menteri Kehutanan dan atas permintaan tersebut telah diberikan lahan Perhutani seluas 300 hektare yang akan dijadikan tanah ulayat untuk bercocok tanam," ujar Jaro Saija.
Terkait dengan hal tersebut, Jaro Saija meminta dukungan kepada Kapolda Banten.
"Kami masyarakat suku Baduy masih akan kembali meminta tambahan lahan dari Perhutani yang berada di Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten, yang akan diberdayakan oleh suku Baduy untuk berladang. Atas permintaan itu kami meminta dukungan kepada Bapak Kapolda untuk membantu agar pemerintah dapat memberi tambahan lahan," ucap Jaro Saija.
Terkait dengan permintaan tersebut, eks Kadiv Hukum merespons baik dan akan mendukung.
"Menurut saya tambahan lahan 300 hektare memang kurang, saya mendukung penuh penambahan lahan berladang untuk Suku Baduy, bila dibutuhkan per surat maka kami akan siapkan," tutur Kapolda.
Di tempat yang sama, Uday Suhada selaku pemerhati budaya Baduy mengapresiasi Kapolda Banten yang telah menerima masyarakat Baduy ke rumah dinasnya.
"Saya mengapresiasi Kapolda Banten yang sampai saat ini sudah dua kali menerima kunjungan suku Baduy untuk bersilahturahmi setelah selesai pelaksanaan Seba Baduy," ujarnya.
Uday Suhada sangat mendukung dengan permintaan suku Baduy untuk pertambahan lahan mengingat saat ini 3 ribu hektare hutan yang masuk dalam tanah ulayat yang dikelola untuk kelestarian hutan.
"Saat ini, suku Baduy tinggal di 68 kampung dengan 17.600 jiwa sehingga masyarakat suku Baduy akan sangat terbantu jika Kapolda dapat mendukung untuk perluasan lahan hutan yang dapat digunakan masyarakat suku Baduy untuk bercocok tanam," jelasnya.
Uday menjelaskan nilai kearifan lokal tentang kedaulatan pangan di suku Baduy di mana masyarakat yang sudah berumah tangga wajib memiliki ladang. Hasil ladang tidak dijual sehingga sampai dengan saat ini tidak ada warga yang mati kelaparan.
"Dalam suku Baduy tidak ada jarak antara pemimpin dengan warganya. Pemimpin melayani, bukan dilayani dan hidup menyatu dengan alam dan penuh kesederhanaan," ujar Uday Suhada. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbudristek Dukung Vaksinasi Covid-19 bagi Masyarakat Baduy
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga