jpnn.com - FAKFAK - Peristiwa pembakaran fasilitas publik sudah beberapa kali terjadi di wilayah Fakfak, Papua Barat.
Para pelaku berjumlah puluhan orang.
BACA JUGA: PNS dan PPPK Terima SK, Paulus Waterpauw: Semoga Lebih Amanah Menjalankan Tugas
Menurut Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, peristiwa pembakaran fasilitas publik sudah terjadi beberapa kali.
Terjadi di wilayah yang berbeda, yakni di Fakfak bagian barat, tengah dan utara.
BACA JUGA: Paulus Waterpauw: Saya Mengingatkan kepada Semua Pejabat, Bekerjalah untuk Kepentingan Rakyat
Kondisi kamtibmas di Kabupaten Fakfak kini mendapat perhatian serius.
"Malam ini kami (pemerintah provinsi dan kabupaten) membahas dengan TNI/Polri," ujar Paulus Waterpauw di Fakfak, Jumat (18/8).
BACA JUGA: KNPI Berharap Pemerintah Perpanjang Jabatan Paulus Waterpauw di Papua Barat
Gubernur meyakini aksi keji tersebut telah direncanakan sehingga kuat dugaan pelaku berafiliasi dengan kelompok terorganisir, tetapi perlu dibuktikan dengan hasil penyelidikan kepolisian.
"Dugaan saya, mereka (pelaku) bukan orang sembarangan karena sudah terjadi di tiga wilayah berbeda."
"Artinya, ada komunikasi yang terbangun kelompok terorganisir," kata mantan Kabaintelkam Polri ini.
Dia meminta agar TNI/Polri segera mengusut hingga tuntas pelaku yang melakukan pembakaran Kantor Distrik Kramomongga.
Kemudian, gedung SMP Negeri Kramomongga, Kantor Distrik Fakfak Tengah dan penganiayaan Kepala Distrik Kramomongga hingga tewas.
Pemerintah dan TNI/Polri membutuhkan dukungan seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Fakfak agar proses pengungkapan kasus pembakaran fasilitas publik secara beruntun berjalan sesuai ekspektasi.
"Saya minta TNI/Polri tangkap pelaku, usut hingga tuntas. Pelaku punya nyali sampai melakukan kejahatan ini," ucap Paulus Waterpauw.
Kepala Polda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan kepolisian masih melakukan penyelidikan peristiwa pembakaran fasilitas publik di Distrik Kramomongga dan Fakfak Tengah.
Untuk mengembalikan situasi kamtibmas yang kondusif, katanya, personel polda sebanyak dua peleton dan satu satuan setingkat kompi (SSK) telah ditempatkan ke sejumlah lokasi di Kabupaten Fakfak.
"Penyelidikan terus dilakukan dengan teliti supaya bisa mengungkap semua kasus pembakaran," ujar Daniel Silitonga.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Adam Erwindi menerangkan sebanyak 25 orang tak dikenal melakukan perusakan disertai pembakaran Kantor Distrik Kramomongga, SMP Negeri 4 Kramamongga, dan penganiayaan Kepala Distrik Kramomongga hingga tewas pada Selasa (15/8) sekira pukul 19.30 WIT.
Empat hari berselang, pada Jumat, 18 Agustus 2023, Kantor Distrik Fakfak Tengah terbakar sekira pukul 03.30 WIT yang menurut salah seorang saksi bahwa penerangan kantor tersebut sempat padam selama beberapa menit sebelum terbakar.
"Kepolisian masih dalami apakah kebakaran Kantor Distrik Fakfak Tengah ada keterkaitan dengan peristiwa di Distrik Kramomongga," ucap Adam Erwindi. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manokwari Diharapkan Menjadi Lumbung Padi Pertama di Papua
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang