Puluhan Penambang Emas Tertimbun, Sulit Dievakuasi, Sudah Ada yang Mati

Kamis, 25 Februari 2021 – 07:35 WIB
Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi para penambang emas yang menjadi korban tertimbun longsor di Buranga, Parigi Moutong. Foto: ANTARA/Rangga Musabar

jpnn.com, PARIGI MOUTONG - Puluhan penambang emas ilegal di Dusun Sinaa, Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dilaporkan tertimbun longsoran saat melakukan aktivitas penambangan, Rabu (24/2) malam.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Parigi Moutong belum bisa mengonfirmasi jumlah pasti korban tertimbun longsor dan kondisi mereka hingga malam tadi.

BACA JUGA: 6 Penambang Emas di Solok Selatan Tertimbun Longsor, Dua Tewas

Alat-alat berat sudah mulai melakukan evakuasi, dan korban yang berhasil dievakuasi telah dilarikan ke pusat pelayanan kesehatan masyarakat setempat untuk mendapatkan perawatan medis.

"Satu per satu korban dievakuasi dari timbunan material longsor menggunakan ekskavator," kata salah seorang staf Pemerintah Kecamatan Ampibabo, Arifin, saat berada di lokasi tambang.

BACA JUGA: Lima Penambang Emas Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Tambang Ilegal Blok Nipah

Hingga Kamis (25/2) dini hari, masih banyak korban tertimbun material longsor, dan dilaporkan jumlah korban yang sudah dievakuasi sebelas orang, lima di antaranya meninggal dunia dan enam lainnya selamat.

Pada pagi ini, proses evakuasi telah dilanjutkan. Informasi yang diterima Antara di lokasi kejadian, diduga masih puluhan warga yang tertimbun longsor.

BACA JUGA: Tiga Penambang Emas Tewas, Polisi: Kekurangan Oksigen

Danton Pos Pencarian dan Penyelamatan SAR Kabupaten Parigi Moutong Puji Rianto mengungkapkan, sekitar pukul 04.00 WITA, Basarnas berhasil menemukan tiga orang korban yang tertimbun.

Namun, akibat tanah yang masih labil dan menghisap, serta adanya longsor di sekitaran penemuan lokasi jenazah, terpaksa evakuasi ditunda.

"Tadi sekitar jam empat itu kami temukan tiga orang, tetapi masih sulit dievakuasi," kata Puji.

Di lokasi kejadian terdapat sejumlah kendaraan yang siaga seperti dari Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tim Inafis, dan sejumlah mobil ambulance.

Belum diketahui data pasti terkait jumlah korban yang masih terjebak material tanah dan batu tersebut.

Warga setempat memperkirakan ada sekitar 300 penambang liar beroperasi di Buranga. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler