jpnn.com - TIMIKA - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua, didesak untuk segera mengambil langkah konkret atas nasib korban konflil di Kwamki Narama. Ketua DPRD Mimika, Elminus B Mom, mengatakan masyarakat yang menjadi korban harus diperhatikan, terutama warga Yile Jale, yang rumahnya dibakar hingga harta benda mereka ludes.
Elminus mengemukakan, banyak warga yang tidak terlibat konflik kedua kubuh di Kwamki Narama ikut menjadi korban. Puluhan rumah dibakar, ternak mereka dipotong, hingga menewaskan anak-anak. “Banyak korban dari warga yang tidak tahu apa-apa. Ini menjadi tanggung jawab kita pemerintah,” kata Elminus kepada Radar Timika di Kantor DPRD, Senin (1/8).
BACA JUGA: Waduh, Kerusakan Hutan Daerah Ini Cukup Parah
Termasuk keluarga korban alm. Genius Kogoya, kata dia, yang ikut menjadi korban padahal tidak terlibat dengan konflik kedua kubu di sana. “Kalau masyarakat korban sudah serahkan kepada pemerintah dan tidak ingin melakukan balas dendam, maka kami akan perhatikan itu,” kata Elminus.
Elminus berjanji, dalam pembahasan APBD Perubahan nanti DPRD akan mencoba mengalokasikan anggaran sebagai bantuan sosial bagi korban konflik di sana. Korban dalam artian, mereka yang terdampak dari konflik, bukan warga yang bertikai. “Jadi bukan kubu atas, bukan kubu bawah, tetapi warga yang menjadi korban,” ujarnya.
BACA JUGA: Dua Sejoli Mesum di Pekarangan Masjid Bikin Warga Terperangah
DPRD akan melakukan identifikasi para korban untuk diketahui kerugian yang timbul. Termasuk rumah warga akan didata. “Kami akan data warga yang menjadi korban. Anggaran kami siapkan untuk menangani korban yang kehilangan segala-galanya ini,” tutur politisi Gerindra itu.
Di samping itu, Elminus meminta agar para pelaku pembakaran rumah dan pembunuhan secara membabi buta itu ditangkap dan diproses hukum. “Kapan masyarakat sadar hukum kalau penegakan hukum itu lemah. Siapapun pelakunya harus ditangkap dan diproses hukum,” tandasnya.(mix/adk/jpnn)
BACA JUGA: Kaget Lihat Nenek 85 Tahun Menyebrang, Brakkk…
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rinjani Meletus Karena Gempa
Redaktur : Tim Redaksi