jpnn.com, BANJARMASIN - BANJARMASIN - Puluhan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengalami kekosongan pejabat kepala sekolah (kepsek) definitif.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi mengatakan sebanyak 98 dari 208 SDN di kota ini tidak dipimpin pejabat kepala sekolahnya secara definitif. Menurut dia, kosongnya kepala sekolah di puluhan SDN tersebut karena ditinggal pejabat yang pensiun.
BACA JUGA: Korupsi Dana BOS, Oknum Kepala Sekolah Ditangkap Kejati Bogor
Sementara, kata Nuryadi, pergantian atau pengangkatan kepala sekolah baru harus sesuai ketentuan pemerintah pusat, yakni figur yang memegang sertifikat guru penggerak terhitung sejak 2021.
Sementara guru yang memiliki sertifikat dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut minim di Kota Banjarmasin. "Yang sudah memiliki sertifikat itu sudah diangkat semua," tutur Nuryadi di Banjarmasin, Kamis (15/9).
BACA JUGA: Kepala Sekolah Sebut Pengeroyokan Anggota Paskibraka adalah Tradisi
Untuk upaya cepat mengisi kekosongan kepala sekolah di puluhan SDN tersebut, pihaknya menyampaikan permohonan agar bisa diseleksi di tingkat Disdik Kota Banjarmasin.
Sebab, jika menunggu seleksi lewat guru penggerak, tentu prosesnya cukup panjang karena mengikuti program itu guru mengikuti pelatihan dari 6 bulan hingga 9 bulan. "Dan yang bisa mendapat sertifikat guru penggerak itu memang orang yang berkualitas," tuturnya.
BACA JUGA: Oknum ASN Ini Diburu Polisi, Kasus Apa?
Dari sebanyak 3.000 guru di Kota Banjarmasin ini, untuk statistik guru penggerak pada angkatan 2 sebanyak 44 guru dari tingkat, TK, SD, SMP dan SMA.
Selanjutnya angkatan 5 sebanyak 14 guru, untuk calon guru penggerak angkatan 7 sebanyak 70 guru.
“Semoga banyak lagi yang mendaftar," tegasnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi