Puluhan Warga Terserang Diare, Tiga Orang DBD

Rabu, 20 Januari 2016 – 07:27 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - ATAMBUA – Wabah diare sejak beberapa pekan lalu menyerang warga di wilayah Kabupaten Belu. Sebanyak 67 orang terpaksa dirawat di rumah sakit. Tidak hanya itu, tiga anak-anak terserang DBD, sehingga menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr Gabriel Manek, SVD Atambua.

“Setelah dirawat medis, mereka semua sudah sembuh dan pulang ke rumah masing-masing. Tapi sampai saat ini tetap masih dalam pengawasan petugas kami,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Belu Theresia Saik, ketika dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Senin (18/1).

BACA JUGA: MUI Kaltim Tegaskan Gafatar Sesat, Kapan Dibubarkan?

Tiga orang anak yang terserang DBD berasal dari Kelurahan Manuaman Tulamalae dan Berafu. Sementara 67 orang yang menderita diare tersebar di 15 puskemas yang ada di wilayah Kabupaten Belu.

Penderita terbanyak terang Theresia,  tersebar di Puskesmas Weluli dengan jumlah penderita 27 orang, sedangkan 40 penderita lainnya tersebar di 14 puskemas lainnya.

BACA JUGA: Minta Warga Sintang dan Melawi tak Anarkis Kepada Gafatar

“Kasus ini terjadi selama minggu pertama dan kedua bulan Januari minus minggu ketiga bulan ini,” terang Theresia seperti dilansir Timor Express (Grup JPNN).

Diakui, secara kuantitatif jumlah penderita diare hingga memasuki minggu ketiga Januari tahun ini hampir setara dengan tahun lalu yaitu sebanyak 70 orang pasien. Kendati demikian, kasus diare yang terjadi di 17 puskemas belum termasuk kejadian luar biasa, karena semua pasien bisa tertolong secara medis.

BACA JUGA: Evakuasi Warga Gafatar ke Pontianak

“Diare yang terjadi dalam dua minggu bulan Januari tahun ini masuk kategori kejadian biasa karena setelah dirawat  ternyata semuanya sembuh dan pulang ke rumah masih-masing," ujarnya.

Menurutnya, langkah antisipasi terjadinya diare dan DBD sudah dilakukan sejak awal dengan menyediakan obat-obatan yang cukup di setiap puskesmas. Selain itu , Dinas Kesehatan Belu juga telah melakukan fogging (pengasapan) di lingkung tempat tinggal warga terutama di tiga wilayah kelurahan yang terkena penyakit DBD.

“Kelambu dan bubuk abate sudah kami bagikan kepada seluruh masyarakat sejak tahun lalu, sekarang tinggal digunakan saja," kata Theresia Saik.

Dia meminta seluruh masyarakat di wilayah itu untuk berusaha menghindari penyakit diare maupun demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal masing-masing. Selain itu warga juga diminta untuk segera berobat ke puskesmas jika terjadi gejala diare karena sudah tersedia obat-obatan yang cukup di semua puskesmas.

“Jangan lupa kubur kaleng kosong atau benda lain yang berpotensi menyimpan air di sekitar lingkungan tempat tinggal. Karena itu menjadi media tumbuh kembangnya nyamuk. Jaga kebersihan peralatan makan minum dan cuci tangan sampai bersih sebelum makan,” pesannya.(ogi/ays/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Sediakan Tiket, Kembalikan Warga Gafatar ke Daerah Asal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler