Puncak Mudik Stasiun Senen Diprediksi Hari Ini

Sabtu, 27 Agustus 2011 – 05:07 WIB
Suasana mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (26/8). Foto : Indra Hardi/Rakyat Merdeka/JPNN

JAKARTA - Puncak arus mudik di Stasiun Senen, diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran (hari ini red)Indikasi itu mulai terlihat dari semakin membludaknya jumlah pemudik

BACA JUGA: Ingin Ubah Suasana, Gamawan Fauzi tak Mudik

Hingga, H-4 kemarin, jumlah pemudik di Stasiun Senen telah mencapai 8.900 orang
Saat puncaknya, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 18 ribu orang.

"Kami memprediksi puncak arus mudik di Stasiun Senen terjadi pada H-3," kata Yuskal Setiawan, Kepala Stasiun Senen, Jumat (26/8).

Dijelaskan Yuskal, data yang didapat dari rakapitulasi penumpang arus mudik stasiun Pasar Senen, peningkatan terjadi di tiga hari belakangan atau pada H-7

BACA JUGA: Usulan Kuota CPNS 2011 Harus Disesuaikan dengan Moratorium

Saat H-7 jumlah calon pemudik sebanyak 6.767 orang, dan naik pada H-6 menjadi 7.565 orang
Pada H-5 jumlah calon pemudik mencapai 15.367 orang.

"Dari hari ke hari jumlah pemudik yang melawati Stasiun Senen semakin bertambah," tuturnya.

Sementara itu, untuk memastikan kondisi kesehatan awaknya dalam keadaan prima saat menjalankan pekerjaannya, terlebih disaat melonjaknya pemudik yang menyambut lebaran, PT Kereta Api (PT KA) melakukan tes kesehatan terhadap 367 masinis

BACA JUGA: Mabes Polri Serahkan Masyuri ke Jaksa

Para awak kereta tersebut diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan urine, tekanan dan alkohol.

Kepala Humas Daerah Operasi I (Daops I), Mateta Rizalulhaq, mengungkapkan, pemeriksaan yang dilakukan terutama dilakukan bagi mereka yang bertugas pada hari itu juga"Diutamakan mereka yang mau jalan yang diperiksa kesehatannya," katanyaIa menjelaskan, pemeriksaan tersebut dilaksanakan secara bertahap

Selanjutnya, pemeriksaan akan dilakukan di stasiun yang lain seperti Stasiun Senen, Gambir, Tanahabang dan lainnya"Seluruh masinis yang ada di Daops I akan diperiksa, dan ini dilakukan secara bertahap," ujarnyaSebenarnya, sambung Mateta, pemeriksaan kesehatan terhadap para masinis rutin dilakukan setiap enam bulan sekali dan minimal dilakukan sekali dalam setahun.

Menurutnya, tes kesehatan bertujuan untuk memastikan bahwa masinis dalam kondisi sehatSehingga, aktifitas kerja dan perjalanan kereta dapat dipastikan aman"Kalau ada yang ketahuan kondisi kesehatannya tidak baik, ya tidak akan diijinkan untuk jalan," ucapnya

Diungkapkan Mateta, setiap masinis hanya diperkenankan untuk mengemudi selama empat jamJika perjalanan yang dituju lebih dari empat jam, posisi masinis harus diganti oleh masinis yang lain"Misalnya seperti tujuan Surabaya, karena perjalanannya lebih dari empat jam, ya harus tiga kali ganti masinis," tandasnya(wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rosa Doakan Nazar Sehat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler