jpnn.com, JAKARTA - BTPN Syariah akan melakukan initial public offering (IPO) pada semester kedua tahun ini.
Perseroan menargetkan persiapan penawaran saham perdana tersebut dapat rampung pada semester pertama 2018.
BACA JUGA: Pemerintah Batasi Gerak Freeport untuk IPO
Jika penawaran saham perdana itu lancar, BTPN Syariah akan menjadi perbankan syariah kedua yang melantai di bursa saham Indonesia.
Saat ini, PT Bank Panin Syariah Tbk menjadi satu-satunya perbankan syariah yang tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
BACA JUGA: Kapitalisasi Pertamina Rp 500 Triliun Jika Melantai di Bursa
Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Jerry Ng memproyeksikan, tahun ini bisnis syariah bisa tumbuh lebih baik.
”Kami ingin BTPN Syariah menjadi perusahaan transparan setelah IPO,” katanya dalam paparan kinerja, Rabu (14/2).
BACA JUGA: Lepas Saham Perdana, Wika Gedung Bidik Rp 2 Triliun
Dalam IPO tersebut, BTPN Syariah akan menawarkan sepuluh persen sahamnya kepada publik.
Penawaran saham ke publik dilakukan untuk ekspansi dan peningkatan kinerja.
Sepanjang tahun lalu, pembiayaan perseroan juga tumbuh 21 persen dari Rp 5 triliun menjadi Rp 6 triliun.
Total aset yang dimiliki BTPN Syariah mencapai Rp 10 triliun.
Saat ini, BTPN Syariah merupakan kategori bank menengah kecil dengan modal inti Rp 2,3 triliun atau masuk kategori Buku II.
Di sisi lain, induk usaha BTPN Syariah, BTPN, masih harus mengalami penurunan laba 30 persen (yoy) menjadi 1,2 triliun. (vir/c25/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembangkan Usaha, Anak Pelindo II Tawarkan 30 Persen Saham
Redaktur & Reporter : Ragil