jpnn.com - SUWITO Dalang Kardi (63) merupakan salah satu dari 215 calon jamaah haji Kloter 13 Embarkasi Medan, Sumut. Dia memboyong tiga dari empat istrinya ke Tanah Suci.
Parlindungan Harahap, Medan
BACA JUGA: Top, Eka Pratiwi Meski Tunanetra Tapi Jadi Sarjana dan Cum Laude Pula
Kehadiran Suwito bersama ketiga istrinya, Royati Mulyo Usodo (58), Sutiani Saman Abdullah (49) dan Indrawati Amid Husein (48), di Asrama Haji Medan memang menarik perhatian.
Mereka terlihat begitu bahagia saat memasuki Asrama Haji, Rabu (24/8) pagi, dan akan bertolak menuju Mekkah pada Kamis (25/8) dinihari bersama jamaah calon haji kloter 13 embarkasi Medan.
BACA JUGA: Kaya Potensi Bahari, Sitaro Andalkan Produk Kerakyatan
Bahkan, ketiga istri Suwito menginap bersama di kamar 101, sementara Suwito bergabung dengan dua jamaah pria asal Labura di kamar 102 Hotel Madinah Al Munawarah komplek Asrama Haji Medan.
“Sebenarnya istri saya ada empat orang, tapi istri keempat bernama Susiati merajuk dan mengundurkan diri, tidak mau ikut ke Tanah Suci dengan alasan belum siap. Padahal saat mendaftar, kami untuk lima orang,” kata Suwito.
BACA JUGA: Naik Haji dari Tabungan Hasil Jualan Daun Pisang Selama 20 Tahun
Kata Suwito, keinginan untuk menunaikan ibadah haji merupakan komitmen bersama keempat istri walau saat pelunasan BPIH, istri keempat “ngambek” atau mengundurkan diri.
“Kan saya sudah tua dan ada rejeki. Jadi, sebelum menghadap Allah, saya harus bawa istri menunaikan rukun Islam kelima, menunaikan ibadah haji,” katanya.
Suwito yang memiliki enam orang anak ini, mau berbagi cerita kepada Sumut Pos (Jawa Pos Group) tentang kisahnya dalam membina rumah tangga.
Suwito mengaku hanya tamatan SD, dulu namanya Sekolah Rakyat (SR). Dengan status pendidikannya itu, Suwito mengaku hanya bekerja serabutan.
Kemudian pada 1974, dia menikahi Royati dan saat itu dia masih bekerja serabutan. Sepuluh tahun menikah, Suwito memulai usaha berjualan es lilin dan cendol keliling. Dari sana, Suwito mengumpulkan keuntungan hasil usahanya, hingga akhirnya Suwito membuka rumah makan ”Mas Wito”.
Seiring peningkatan ekonominya, pada 1985 Suwito menikahi Sutiani Saman Abdullah. Namun, sebelum menikah lagi, dia meminta izin dan restu kepada istri pertamanya. Setelah menikah lagi, usaha Suwito ternyata semakin berkembang.Hingga akhirnya dia kembali membuka satu lagi rumah makan, juga bernama ”Mas Wito”.
Setelah berhasil membuka satu rumah makan lagi, Suwito lagi-lagi menikah, kali ini dengan Indrawati Amid Husein. " Kalau saya masa muda dulu, sudah tahulah istri-istri saya bagaimana saya. Terakhir, Suwito menikahi Susiati yang menjadi istri keempatnya.
Meski beristri empat, Suwito mengaku istri-istrinya selalu akur. Bahkan, dia juga mengaku tak memiliki kiat khusus yang membuat keempat istrinya selalu rukun. Menurutnya, semua berjalan begitu saja, alami. Tapi, dia selalu berusaha berlaku adil dengan membangunkan satu rumah untuk masing-masing istrinya.
"Mungkin karena mereka sering kumpul, mengelola usaha rumah makan," pungkas calon haji dengan manifes 010 yang tinggal di Jalan Sukarame Lingkungan V, Aek Kanopan Timur, Kualuh, Labuhanbatu itu.
Istri pertama Suwito, Royati kepada Sumut Pos mengakui kalau dirinya bersama tiga istri muda Suwito sering berkumpul mengurusi dua rumah makan milik suami mereka.
Apalagi, rumah yang dibangunkan Suwito untuk mereka jaraknya tidak berjauhan, yakni di Ledong Barat dan Ledong Timur. Namun untuk istri keempat, diakuinya memang sedikit berjauhan, yakni di daerah Londut.
Disinggung soal anak, Royati mengaku memiliki dua orang anak dari pernikahannya dengan Suwito. Namun, keduanya anaknya itu sudah meninggal dunia di usia remaja. Sedangkan dari istri yang lain, Suwito memiliki tiga anak dari isteri kedua, dua anak dari isteri ketiga, dan satu anak dari isteri keempat.
"Harapan kami, dengan berangkat haji bersama ini, kami semakin akur dan juga bahagia. Semoga kami sehat sampai balik ke Tanah Air," harap Royati. (*/adz/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Bangunan Kantor Penjajah Belanda saat Menguasai Jambi
Redaktur : Tim Redaksi