jpnn.com - JPNN.Com - Bantuan kemanusian dari Indonesian Humanitarian Relief (IHR) untuk warga Aleppo, Suriah dikabarkan jatuh ke tangan kelompok kombatan. Hal itu terlihat dari video Euronews yang menunjukkan bantuan masyarakat Indonesia melalui IHR justru berada di berkas markas kelompok bersenjata Jaysh Al Islam yang sedang memerangi pemerintah Suriah.
Polri pun tengah mendalami persoalan itu. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengatakan, Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) tengah mengumpulkan informasi tentang penyebab bantuan dari organisasi pimpinan Ustaz Bachtiar Nasir itu jatuh ke tangan kelompok bersenjata di Suriah.
BACA JUGA: Merasa Difitnah, IHR Bantah Dukung Pemberontak Suriah
Menurut Boy, masyarakat yang punya informasi soal itu bisa membaginya ke Bareskrim. Sebab, Polri memang membutuhkan informasi sebanyak-banyaknya soal bantuan yang bersumber dari donasi masyarakat itu.
"Silakan masyarakat yang mempunyai informasi masalah itu bisa memberikan sharing kepada penyidik di Bareskrim Polri. Latar belakang, tujuan, sumbernya, dikirim kepada siapa saja, mungkin ada pengirimnya ya," kata Boy di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/12).
BACA JUGA: Oalah... Ternyata Ini Video soal Bantuan IHR di Aleppo
Boy menjelaskan, Polri memang belum menemukan titik terang mengenai bantuan IHR yang bisa sampai di tangan kelompok bersenjata. Apalagi informasinya tersebar melalui media sosial.
BACA JUGA: Polri Dalami Video Donasi via IHR Sampai ke Pemberontak
Lantas, apakah Polri akan memanggil Bachtiar Nasir? "Belum ada (panggilan)," imbuhnya.
Menurutnya, Polri masih pada tahap menggali akurasi informasi itu. “Caranya adalah mengumpulkan bahan keterangan, mengumpulkan informasi yang relevan, konfirmasi, klarifikasi, untuk mengumpulkan fakta-fakta sebenarnya seperti apa. Ini masih berjalan," pungkas Boy.
Seperti diketahui, sebuah video dari kantor berita Euronews hasil liputan di Aleppo, Suriah memperlihatkan bantuan dari warga Indonesia melalui IHR justru dikuasai kelompok Jaysh al Islam. Hal itu terungkap setelah sebelumnya sebuah distrik bernama Kalasa di Aleppo yang dikuasai kelompok Jaysh al Islam direbut oleh pasukan pro-pemerintah.
Ada sebuah sekolah di Kalasa yang dijadikan markas oleh Jays al Islam. Kelompok bersenjata yang didukung Arab Saudi itu akhirnya menarik diri setelah tentara pemerintah Suriah memenangi perang. Bekas markas Jaysh al Islam pun langsung diserbu warga sipil.(mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dideportasi dari Turki, Tiga WNI Langsung Digarap Polri
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga