jpnn.com, SURABAYA - Sapta Surya Mahendra termasuk pria beruntung. Meski hidup pas-pasan, dia punya dua istri. Hidup rukun pula.
Namun, kondisi tersebut tak disyukuri warga Jalan Tambak Asri, Surabaya itu.
BACA JUGA: Malu, Suami Yang Jadi Korban KDRT Jarang Mengaku
Bukannya berusaha membahagiakan dua istrinya, dia malah gemar memberikan bogem mentah.
Perbuatan keji itu akhirnya mengantarkan Sapta duduk di kursi pesakitan pengadilan.
BACA JUGA: Oknum Anggota KPU Tanjungkarang Dijerat Pasal Berlapis
''Dia memang sering memukuli saya, Yang Mulia," ujar Kiptiyah, istri pertama Sapta, dalam persidangan kemarin.
Stok sabar Kiptiyah habis awal Februari lalu. Saat itu dia diminta terdakwa untuk membeli bakso.
BACA JUGA: Astaga, Cekcok soal Lauk Pauk, Jleb, Jleb, Istri Sekarat, Ipar Tewas
Bukannya berterima kasih, Sapta malah mengamuk. ''Alasannya, baksonya tidak sesuai dengan yang dia pesan," tuturnya, memelas.
Sapta pun langsung mendaratkan bogem mentah ke muka istri yang sudah memberinya tiga buah hati itu.
Tidak tanggung-tanggung, Sapta memukul hingga empat kali. Akibatnya, Kiptiyah harus menjalani perawatan meski tidak opname.
Nasib yang sama dialami Maghfiroh, istri kedua Sapta. Dia mengaku juga sering dipukuli terdakwa.
Padahal, selama ini dirinya ikut bekerja menafkahi keluarga.
''Suami jarang bekerja sehingga saya harus bantu berjualan kanebo di traffic light," bebernya.
Mendengar kesaksian dua istrinya, Sapta menyesal. Dia mengaku khilaf. Dia berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi.
''Kapok, Yang Mulia," ujar Sapta kepada ketua majelis hakim, Isjuaedi.
Rupanya, penyesalan itulah yang ditunggu-tunggu Kiptiyah dan Maghfiroh.
Mereka puas karena Sapta mengaku kapok. Keduanya menolak untuk bercerai dari Sapta.
''Memang biar kapok saja, setelah itu biar sadar," kata Kiptiyah saat ditemui setelah persidangan.
Ah, beruntungnya Sapta. Istri-istrimu tetap setia meski telah kau sakiti. (aji/c7/fal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh Gusti! Suami Tega Siram Bensin ke Tubuh Istrinya Lalu Disulut Api
Redaktur & Reporter : Natalia