Pupuk Suherlan Bisa Tumbuhkan Bonggol Padi

Kamis, 27 Maret 2014 – 08:37 WIB

jpnn.com - SUBANG-Bermodal keinginan untuk memberikan manfaat pada lingkungan yang  memotivasi melakukan pengembangan teknologi petanian, Ir Suherlan yang juga Calon Anggota legislatif (caleg) DPR RI dapil Subang, Majalengka Sumedang dari Partai Amanat nasional (PAN) nomor urut 3 mampu menciptakan “pupuk ajaib” yang bisa menumbuhkan kembali padi yang sudah dipanen.

“Ketika melihat Subang yang kebanyakan warganya merupakan petani, sebagai kelahiran Subang saya berfikir apa yang bisa saya berikan untuk masyarakat subang ini.  Saya bersama  tim melakukan riset bagamana bisa meningkatkan produktivitas padi dengan modal minim, sehingga bisa tercipta pupuk Suherlan ini,” ujar pemuda asal Cibogo, Subang, kelahiran 10 Februari 1974 itu kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Rabu (26/3).

BACA JUGA: Puluhan Kasek Diduga Selewengkan BSM

Menurut Suherlan, dengan menggunakan “Pupuk Suherlan” tunas atau turiang padi yang sudah panen  bisa  tumbuh lagi dan menghasilkan padi kembali.

Selain itu bisa menghemat penggunaan pupuk kimia 85 persen lebih, produktifitas padi meningkat, sehingga akan meningkatkan penghasilan petani.

BACA JUGA: 36 Persen PSK di Situbondo Positif HIV/AIDS

"Jika ini digunakan oleh seluruh petani Indonesia maka dipastikan kita akan swasembada beras bahkan bisa melakukan ekspor," terang lulusan Teknik Elektro UMJ ini.

Pria yang pernah dua kali menjadi delegasi Indonesia di pertemuan insinyur muda se-Asia Tenggara (YEAFEO) di Singapura tahun 2009 dan di Brunai Darussalam tahun 2011 itu berhasil memanen hasil ujicoba pupuk ajaibnya itu di beberapa tempat, seperti di Kampung Kalapadua, Desa Sumur Barang, Kecamatan Cibogo.

BACA JUGA: BKD Mengaku Tidak Takut

Faktanya produktivitas padi meningkat dari satu bonggol padi padi bisa menghasilkan  0,026 kg atau untuk satu hektarnya berkisar 8 ton padi.

"Selain itu karena pupuk yang biasa digunakan oleh petani itu adalah pupuk yg disubsidi oleh pemerintah, berarti kita bisa mengurangi anggaraan untuk subsidi pupuk. Kalau ini digunakan oleh seluruh petani Indonesia kita bisa menghemat anggaran subsidi pupuk sebesar 13,8 triliun,” terangnya.

Pupuk ini rencanaya tidak akan jual bebas melainkan akan diberikan  kepada anggota paguyuban petani dengan mewajibkan petani memelihara tunas padi.

“Ini untuk meningkatkan kesejahtraan petani yang selama ini mereka kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah,” tutup pemuda yang kesehariannya selain sebagai staf ahli anggota DPR RI, juga aktif di pengurusan DPP PAN.(ded/man)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua STAIN Bukittinggi Dibui


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler