jpnn.com, TANJUNGPINANG - Polisi memastikan jenazah yang berada di dalam septic tank di Jalan Menur no 16 RT 05 RW 09, Sei jang, Bukitbesatari, Tanjungpinang, adalah Arnold Tambunan seorang purnawirawan TNI yang dinyatakan hilang sejak, Minggu (19/8/2018).
Dari hasil pemeriksaan Biddokes Polda Kepri, Arnold dinyatakan meninggal akibat kekerasan benda tumpul di bagian dadanya.
BACA JUGA: Ekspose Pembunuhan Fitri Yu Digelar, Yuda Lesmana Terancam Hukuman Mati
Selain itu, polisi juga menemukan patah dibagian tulang hidung, rahang bawah, tulang lengan kanan, tulang dada dan hampir sebagian tulang iga bagian depan.
Hasil olah Tempat Kejadian Perkara dan bukti-bukti, polisi telah menetapkan satu orang tersangka atas pembunuhan Arnold yang jenazahnya baru ditemukan, 14 Februari lalu.
BACA JUGA: Ribut Soal Narkoba, Syukri Meregang Nyawa Ditikam Teman Sendiri
"Tersangkanya, Ad (Abdul) selaku karyawannya Rasyid (orang yang meminjam uang sejumlah Rp 30juta ke Arnold). Ad yang melakukan pemukulan terhadap Arnold dengan menggunakan besi," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Erlangga, Selasa (19/2).
Motif pembunuhan dilakukan Abdul, kata Erlangga murni hanya karena diminta dan sikap loyalnya terhadap Rasyid sebagai atasan.
BACA JUGA: Mahasiswi UIN Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kebun Karet
Rencana pembunuhan terhadap arnold, sudah dibicarakan keduanya sejak, Sabtu 18 Agustus 2018. Rasyid meminta Abdul untuk membantunya menghabisi nyawa Arnold, dengan mengiming-imingi pemuda tersebut uang sebesar Rp 30juta.
Kesempatan Rasyid untuk menghabisi Arnold muncul Minggu pagi, 19 Agutus 2018. Arnold mendatangi Rasyid agar dapat membayar utangnya. Kedua orang ini sempat cek cok. Selang tak berapa lama, Abdul yang dari kejauhan melihat pertengkaran kedua orang tersebut.
Tanpa pikir panjang, Abdul mengambil sepotong besi petak lalu memukulkannya ke Arnold berulang kali. Begitu Arnold sudah tak sadarkan diri, Rasyid meminta Abdul membuka septiktank yang tak jauh dari lokasi tumbangnya Arnold. Sesuai perintah Rasyid, Abdul mengerjakan hal tersebut.
Sebelum Arnold dimasukan ke dalam septictank, Rasyid terlebih dahulu mengikat tangan Arnold dan membungkus tubuh pria pensiunan TNI itu dengan plastik bening. "Lalu keduanya memasukan Arnold dan menutup kembali septictank. Setelah itu, bagian atasnya diberikan alas karpet plastik," kata Erlangga.
Kasus ini cukup lama terungkap, dikarenakan minimnya bukti-bukti didapat kepolisian. "Bisa dibilang gelap, agak kesulitan kami mengungkapknya. Namun karena kegigihan jajaran Polres Tanjungpinang, kasus ini berhasil terungkap," ucapnya.
Erlangga mengatakan hingga kini, masih satu orang ditetapkan sebagai tersangka, Abdul. Sedangkan Rasyid, polisi tidak bisa menetapkan tersangka. Karena Rasyid telah meninggal dunia, 29 Agustus 2018 lalu.
Pengusaha tenda itu meninggal akibat ditabrak bus, tak jauh dari Polres Tanjungpinang. Kejadian ini, setelah Rasyid diperiksa sebagai saksi atas hilangnya Arnold. "Beliau (Rasyid) meninggal sekitar pukul 17.20," ungkap Erlangga.
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Efendri Ali menambahkan bahwa upaya pengungkapan kasus ini, karena jajaranya harus berhati-hati dalam bertindak. "Apalagi Rasyid meninggal dunia, jadi kami makin ekstra hati-hati," tutur Efendri.
Kabiddokes Polda Kepri Kombes Djarot menambahkan pemeriksaan terhadap jenazah Arnold, membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena jenazah tersebut hanya menyisakan tulang belulang, sehingga membutuhkan ketelitian dokter. "Kami melakukan pemeriksaan itu lima hari dari penemuan jenazah hingga kemarin (18/2) malam," ucapnya.(jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Bacok Ibu Kandung Meskipun sudah Bersimpuh, Duh Jarinya Putus
Redaktur & Reporter : Budi