Purwanto Sudah Cabuli 50 Anak Lelaki, Gangguan Jiwa ?

Kamis, 04 Juli 2019 – 07:16 WIB
Ilustrasi gay atau lelaki penyuka sesama jenis.

jpnn.com, SURABAYA - Polda Jatim saat ini masih mendalami kondisi kejiwaan Purwanto, pria penyuka sesama jenis yang telah mencabuli 50 anak bawah umur.

Banyaknya korban anak-anak berjenis kelamin laki-laki itu membuat polisi menduga bahwa korban bisa bertambah.

BACA JUGA: Pemuda Kepergok Masuk Kamar Anak Gadis Tetangga, Ngaku Sudah Tiga Kali

BACA JUGA : Nova Eliza Pengin jadi Laki-laki atau Penyuka Sesama Jenis

 

BACA JUGA: Mengintip dari Jendela, Nenek Lihat Cucunya Digituin Salahudin

Sebab, selama pemeriksaan lalu, pria asal Tulungagung tersebut mengaku melakukan kejahatan sejak 2004. 

''Jumlahnya saya yakin bisa bertambah. Tapi, langkah kami memeriksa kejiwaannya lebih dulu,'' kata Kabidhumas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera. 

BACA JUGA: Oknum Guru Agama Cabuli Murid, Ternyata Begini Modus Pelaku

Menurut Barung, pemeriksaan psikologi Purwanto perlu dilakukan untuk melengkapi bukti.

Jika terbukti adanya kelainan seksual dari tersangka, polisi akan melakukan pemeriksaan psikologi kepada 50 korban Purwanto.

BACA JUGA : Dijerat 18 Dakwaan Pemerkosaan, Dokter Cabul Minta Pembebasan Bersyarat

 

Namun, yang telah diketahui saat ini baru dua orang. ''Kami berharap bisa terbuka. Ini bagian dari perlindungan anak,'' ujarnya. 

Barung menuturkan, polisi terus mendalami jaringan rangkaian perbuatan Purwanto. Sebab, tidak semudah itu menemukan target melalui WhatsApp.

''Jika ada indikasi ke jaringan prostitusi, kami akan tangkap para sindikat tersebut,'' tambahnya.

Selain itu, Kanit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Muhammad Aldy Sulaiman mengungkapkan, Purwanto terkadang juga menjual diri. Dari itulah, kelainan tersebut muncul.

''Keterangan itu yang diberikan saat disidik. Dia tidak hanya membeli dan memperdaya korban, tapi juga menjual diri,'' ujarnya. 

BACA JUGA : Menikah Sesama Jenis, Cucu Lee Kuan Yew Terancam Dipenjara

Menurut Aldy, perilaku tersebut dipicu dua hal. Pertama, memang ada kelainan seksual berupa hormon wanita yang lebih banyak.

Kedua, tersangka pernah menjadi korban pelecehan seksual sebelumnya. Karena itu, tim penyidik memeriksakannya ke psikologi.

''Tujuannya, mengetahui. Itu bawaan lahir atau memang merupakan dampak korban pelecehan saat usianya masih anak-anak,'' katanya. (den/c5/end/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Pelaku Pencabulan 9 Anak Ternyata Caleg Gagal


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler