BACA JUGA: BANDUNG : Tuntut May Day Sebagai Libur Nasional
Para pendemo menyuarakan tuntutan kepada Bupati Banyumas DrsBACA JUGA: SBY: Saatnya Perusahaan-Karyawan Berbagi
Koordinasi Lapangan, Hari Kusuma menyampaikan tuntutan kepada Bupati Banyumas untuk memperhatikan masalah-masalah yang mencuat di Banyumas."Bupati
seharusnya mengayomi rakyat kecil,"tuturnya
Dalam aksinya Alat Bambu menuntut agar dihapuskannya sistem kerja kontrak dan outsourching, menghentikannya represifitas terhadap pedagang asongan di
alun-alun, kebebasan berjualan dan berdagang bagi pedagang asongan, menyediakan lahan berjualan bagi pedagang asongan."selama ini pedagang asongan tidak dapat menghidupi keluarganya karena tidak dapat berjualan di sekitar alun-alun,"tutur Hari.
Hari menambahkan stop perampasan terhadap pedagang asongan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang bertindak sewenang-wenang
BACA JUGA: Peringati May Day, Buruh Kuasai Ibukota
Salah satu pedagang, Lusi mengatakan selama pedagang pindah ke jalan ragasemangsang, banyak pedagang yang gulung tikar"tindakan Satpol PP jugabertindak seenaknya, modal kami dirampas semua,"tuturnya.
Rakyat Banyumas juga menuntut realiasasi terhadap janji Mardjoko yang tidak ditepati yaitu membuka lapangan pekerjaanMardjoko dinilai tidak membuka
pekerjaan namun membuat kami tidak mempunyai pekerjaanLusi menambahkan janji hanya janji tidak ada yang ditepati.Pendemo juga melakukan aksi teatrikal dan pembaca puisi yang menggambarkan kesengsaraan rakyat Banyumas yang selama ini mengalami kekerasan.
Saat pendemo berorasi, Komisi D DPRD Banyumas melihat dan mendengar secara langsung tuntutan pendemoYoga Sugama mengatakan kami akan menindaklanjuti tuntutanMulai hari ini tidak ada Satpol PP yang akan menentang dengan cara kekerasaan pada pedagang"peristiwa tanjung priok menjadikan cermin jangan sampai terulang kembali,"tuturnya(monik/ap11)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke DPR, Sri Mulyani Ditolak Lagi
Redaktur : Auri Jaya