Pusat Diminta Serahkan Saham Newmont Ke Daerah

Kamis, 12 Mei 2011 – 20:33 WIB

JAKARTA — Rapat gabungan Komisi VII Bidang Pertambangan dan Komisi XI Bidang Keuangan DPR-RI, untuk membahas divestasi  tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang telah dibeli pemerintah tak berjalan sesuai rencana Kamis (12/5)Pasalnya Menteri Keuangan Agus Martowardoyo dan  Menteri ESDM Darwin Zaedy Saleh tak hadir

BACA JUGA: Pemerintah Inginkan Lebih dari Satu BPJS

Alhasil rapat yang sedianya meminta keterangan pemerintah terkait pembelian saham yang dibeli melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) tak berjalan optimal.

Pimpinan sidang Anis Matta menyebut dari hasil konfirmasi yang dikirimkan dua kementerian itu diketahui  Darwin Saleh tak dapat meemnuhi undangan rapat karena tengah menerima kunjungan Duta Besar Irak
Sementara Agus Marto tak hadir karena harus menghadiri pertemuan di komisi berbeda di DPR terkait RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

BACA JUGA: Bidik Investor Timur Tengah

‘’Menteri ESDM menerima Duta Besar Irak  yang telah dijadwalkan sebelumnya,’’ tegas Annis Matta.

Sebelumnya rapat gabungan ini telah disusun menyusul dugaan adanya penyimpangan aturan yang dilakukan pemerintah dalam pembelian sisa divestasi saham tambang tembaga dan emas itu
DPR menyebut fungsi PIP adalah untuk investasi pemerintah dalam bidang infrastruktur bukan pembelian saham seperti itu

BACA JUGA: Inventaris Masalah RUU BPJS Dirombak Total

Selain itu DPR menaku belum memberi lampu hijau dalam pembelian tersebut sehingga pembelian itu dinilai bermasalah.

‘’Intinya  kita mempersoalkan pembelian yang dilakukan PIP itu, kita lebih setuju saham itu diberikan ke daerah,’’ ujar pimpinan sidang lainnya Efendi Simbolon kepada JPNN usai pertemuan tersebut.

Sedianya pertemuan ini dijadwalkan sekitar pukul 10.00 WibNamun karena sejumlah permasalahan rapat gabungan itu molor dan dimulai sekitar pukul 11.30 WibDalam kesempatan itu NTB diwakili oleh Gubernur HM Zainul Majdi, sejumlah bupati , ketua DPRD, Direktur PT DMB Andy Hadiyanto dan lainnyaGubernur yang berbicara dalam pertemuan itu tetap pada prinsip semula meminta jatah divestasi saham terakhir itu diberikan ke daerahMenurutnya akan lebih bermanfaat keberadaan tambang itu jika hasil galian raksasa itu dapat dinikmati langsung masyarakat NTB.

Seperti  diberitakan sebelumnya Pemerintah melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) mengambil alih hak pembelian saham itu  senilai 246,8 juta dolar Amerika.  Kesepakatan pembelian itu dilakukan Jumat (6/5) lalu di Jakarta oleh Kepala PIP Soritaon Siregar, Presiden Direktur PT NNT Martiono Hadiaanto, Vice President and Deputy General Council Newmont Mining Corporation dan Direktur NTP BV Blake Rhodes, serta Executive Vice President Newmont Mining Corporation dan Direktur NTP BV Toru TokuhisaHadir juga dalam penandatanganan itu  Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Dirjen Kekayaan Negara Hadiyanto dan Direktur PT NNT Rio Ogawa(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Broadband Potensial Datangkan Investasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler