Putin Bawa Misi Menyatukan Gereja Lewat Serbuan Rusia ke Ukraina?

Selasa, 05 April 2022 – 09:09 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill (kanan) dalam sebuah acara di Moskow, 20 November 2021. Foto: Mikhail Metzel/Sputnik

jpnn.com - Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina diduga tidak hanya mengusung misi memperluas wilayah dan pengaruh.

Bisa jadi, mantan tentara dengan pangkat terakhir letnan kolonel itu membawa misi penyatuan gereja dalam serbuan militer Rusia ke Ukraina.

BACA JUGA: Apakah Vladimir Putin Percaya Tuhan dan Beragama? Ini Jawabnya

Putin berkarier sebagai tentara saat negerinya masih bernama Uni Soviet yang berhaluan komunisme. Namun, pria kelahiran 7 Oktober 1952 itu dibesarkan oleh ibunya yang dikenal pengikut taat Gereja Ortodoks.

Putin -seperti halnya mayoritas warga Rusia- juga penganut salah satu aliran dalam Kristen itu. Dia kerap terlihat mengenakan kalung salib.

BACA JUGA: Invasi Rusia Membelah Gereja Ortodoks, Patriark Kirill Jadi Musuh Bersama

Walakin, ada perbedaan signifikan antara Gereja Ortodoks Rusia dengan Kristen di Barat. Perbedaan itu juga menyangkut liturgi dan keyakinan.

Presiden Institute on Religion and Democracy (IRD) Mark Tooley punya analisis soal itu. "Rusia merupakan musuh bebuyutan bagi Barat justru karena versi kekristenannya," katanya dalam World Magazine.

BACA JUGA: Inilah Temuan NATO soal Cara Tiongkok Bantu Rusia di Konflik Ukraina

Tooley menjelaskan Gereja Ortodoks Rusia selama berabad-abad memosisikan diri sebagai penjaga kebenaran iman yang berbeda dari Katolik dan Protestan.

"Moskow, menurut pengetahuan ini, adalah Roma ketiga, tempat kedudukan sejati umat Kristen setelah Konstantinopel dan Kekaisaran Romawi," tutur Tooley.

Penulis cum aktivis Methodist itu juga menyebut Gereja Ortodoks Rusia kerap menjadi nasionalis pemandu sorak yang memosisikan diri di bawah negara.

Tiga tahun lalu, Gereja Ortodoks Ukraina memperoleh otonomi dari Rusia. Meski sebagian gereja di Ukraina masih mengakui otoritas Rusia, nyatanya skisma atau perpecahan dalam aliran kepercayaan itu telah berkembang.

Jurnalis senior BBC Harry Farley yang kerap membahas masalah agama menyebut Putin ingin menyatukan Gereja Ortodoks.

Menurutnya, Putin mengidentifikasi diri sebagai figur mesias. "Seorang juru selamat yang akan menyatukan gereja-gereja Ortodoks Timur di bawah Moskow," kata Farley.(Daily Express/JPNN.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Ulama Sebut Yahudi Jadi Biang Konflik Rusia Vs Ukraina


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler