Putra Putri TNI-Polri Wajib Menjaga Pancasila dan NKRI

Kamis, 06 Juli 2017 – 11:40 WIB
Ketua FKPPI Pusat Prasetio Edi Marsudi (kanan), Wakil Ketua Umum FKPPI Adiguna Sutowo (tengah). (Ist for JawaPos.com)

jpnn.com, JAKARTA - Putra dan putri purnawirawan TNI-Polri memiliki kewajiban yang sama dengan orang tua mereka. Meski banyak yang sehari-harinya berstatus warga sipil.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawiran Indonesia (FKPPI) Adiguna Sutowo. Kewajiban yang dimaksud adalah memastikan Pancasila tetap jadi ideologi negara, menjaga bingkai NKRI dan menghargai keberagaman.

BACA JUGA: Bang Ara Memuji Kesetiaan Bu Sinta Wahid Menjaga Pancasila

"Sekarang ini desain besar untuk menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara. Mereka tidak suka dengan keberagaman yang menjadi modal NKRI. Karena itulah, kita sebagai keluarga pejuang harus menjadi garda depan untuk menjaganya," kata Adiguna saat Halal Bihalal dan Silaturahim PD IX FKPPI DKI Jakarta di Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).

Menurutnya, Jakarta sebagai Ibukota tengah diuji soliditasnya. Karena itulah, putra-putri TNI-Polri jangan ikut terpancing, justru harus menjadi penengah supaya persatuan kembali terbina sehingga suhu politik bisa kembali sejuk.

BACA JUGA: Ada Julukan Profesor Pancasila untuk Anak Buah Bu Mega

Ketua FKPPI DKI Jakarta Arief Bawono menambahkan, warga Jakarta khususnya keluarga TNI-Polri kembali bersatu pasca Pilgub. Panasnya suhu politik dan kuatnya polarisasi dikhawatirkan menjadi pintu masuknya pemahaman radikal yang memecah belah bangsa.

"Situasi sekarang ini seperti ada bara dalam sekam. Golongan radikal terus mengipas-ngipasi supaya jadi api. Kita warga Jakarta makin terpecah. Ini harus ditangani. Saya kira FKPPI bisa memainkan peran untuk mendinginkan situasi," kata Arief dalam kesempatan yang sama.

BACA JUGA: Analisis Ketua MK soal Pancasila, Bung Karno, Megawati dan Jokowi

Arief mengatakan bahwa saat ini Indonesia khususnya Jakarta menghadapi beberapa ancaman yang serius yaitu, tentang maraknya narkoba, terorisme, radikalisme, komunisme dan separatisme di Indonesia.

Karena itulah, dalam waktu dekat FKPPI akan turun ke komplek-komplek TNI-Polri untuk melakukan sosialisasi penguatan Pancasila sebagai ideologi negara kepada putra-putri TNI-Polri.

"Kita semua tentunya mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap apa yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa ini bahwa Indonesia itu adalah negara Pancasila. Jadi kita wajib mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila itu di dalam kehidupan masyarakat yang heterogen, yang plural," tegasnya.

Menurutnya, Pancasila tidak bisa dilepaskan dari akar sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Pancasila telah menjadi pemersatu bagi beragam suku bangsa dan agama yang ada di Indonesia.

"Pancasila itu tidak bisa dilepaskan dari akar sejarah bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, kemudian yang mendiami satu tanah air yang terdiri lebih dari 16 ribu pulau besar dan kecil. Ratusan suku bangsa, beragam agama, beragam kultur ada di sini, tapi itu semua disatukan oleh Pancasila sebagai ideologi negara," tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua FKPPI Pusat Prasetio Edi Marsudi mengajak seluruh anggota FKPPI berada di garda paling depan dalam mengaktualisasikan Pancasila.

Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga keutuhan rumah besar Indonesia. "Kita wajib menjaga rumah besar ini. Menjaga NKRI. Wajib membangun Bhinneka demi sebagai satu jembatan emas untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur," imbuhnya. (iil/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Idulfitri Momentum Sucikan Diri Dari Radikalisme


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler